Langkah-langkah Pengembangan Metode
Pembelajaran PAI
Disusun oleh
Laili Hernita (1652100137)
Dosen Pengampu
Syarnubi,
M.Pd.I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan metode pembelajaran PAI ialah sebuah
kegiatan yang dilakukan ketika proses pembelajaran, yang bertujuan untuk mengembangkan
langkah-langkah metode pembelajaran agar bisa mencapai tujuan dari pembelajaran
yang akan dilakukan. Makalah ini di buat karena masih banyak tenaga pendidik
yang belum mengembangkan langkah-langkah dari metode pembelajaran. Sehingga
peserta didik merasa bosan dan sulit untuk memahami pembelajaran dikarnakan
metode pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik tersebut tidak menarik
karena metode pembelajaran tidak dikembangkan maka dari itu peserta didik sulit
untuk memahami dan mengerti dari materi
yang telah di sampaikan oleh pendidik.
Oleh karena itu metode pembelajaran yang dipilih
oleh seorang guru hendaknya di dasari berbagai pertimbangan yang sesuai dengan
situasi dan kondisi. Dengan adanya
pertimbangan atau perencanaan tersebut, maka proses pembelajaran yang akan di
laksanakan hendaknya memiliki langkah-langkah yang jelas serta dapat
diprediksikan hasilnya dan sumber-sumber yang di perlukan. Maka perlu di
perhatikan langkah-langkah pemilihan dan
pengembangan metode pembelajaran untuk membantu pendidik atau pengajar agar
dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, efektif, dan efisien
segingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan apa
yang di inginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian metode pembelajaran?
2. Apa
saja macam-macam metode pembelajaran?
3. Bagaimana
langkah-langkah pengembangan metode pembelajaran?
4. Seperti
apakah langkah-langkah pengembangan metode pembelajaran PAI di sekolah?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi Pembelajaran
Istilah metodologi pendidikan terdiri atas dua kata
yaitu “Metodologi” dan “Pendidikan”. Metodologi terdiri atas “metode” dan “logis”
yang berarti jalan dan ilmu. Jadi metodologi adalah suatu ilmu yang
membicarakan cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai tujuan atau
menguasai kompetensi tertentu. Pendidikan berasal dari kata “didik” ditambah
awalan “pe” dan akhiran “an” sehingga menjadi kata “pendidikan” yang berarti
proses bimbingan terhadap peserta didik untuk mencapai tujuan.[1]
Adapun Menurut
Fred Percival dan Henry Ellington
(1984) metode adalah cara yang umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta
didik atau mempraktikkan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai
tujuan belajar.[2]
Sedangkan menurut Muhaimin pembelajaran merupakan kegiatan dimana seseorang
secara sengaja diubah dan dikontrol dengan maksud agar bertingkah laku atau
bereaksi terhadap kondisi tertentu.[3]
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan,
langkah-langkah dan cara yang digunakan oleh seorang guru dalam pencapaian
tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan
jabaran dari pendekatan.[4]
Pembelajaran merupakan proses yang sengaja
dikerjakan dan dirancang sedemikian rupa dalam rangka memberikan bantuan bagi
terjadinya proses belajar mengajar. Pendapat yang semakna definisi tersebut
dikemukakkan oleh J. Drost
yang menyatakan bahwa “pembelajaran merupakan usaha
yang di lakukan untuk menjadikan orang lain benar”.[5]
Pendidikan
adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar
peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan
spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Pendidikan dinilai sebagai
salah satu sektor
pembangunan yang potensial dalam upaya
mempersiapkann sumber daya
manusia yang berkualitas.
Karena
pendidikan adalah aktual artinya
pendidikan bermula dari
kondisi-kondisi aktual dari
individu yang belajar dan lingkungan belajarnya. Normatif artinya pendidikan
tertuju pada pencapaian hal-hal
yang baik atau
norma-norma yang baik.
Pendidikan adalah sesuatu
pencapaian tujuan dalam artian
pendidikan berupa serangkaian kegiatan
bermula dari kondisi-kondisi actual individu yang
belajar, tetuju kepada pencapaian individu yang diharapkan.[6]
Jadi dapat di simpulkan dari penjelasan di atas bahwa metode pembelajaran
adalah suatu cara atau jalan yang digunakan oleh seorang pendidik agar
tercapainya tujuan pembelajaran, yang mana tujuan pembelajaran tersebut yaitu
untuk menjadikan manusia menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia.
B. Macam-macam Metode Pembelajaran
1.
Metode
Ceramah
Metode
ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik baik dengan cara langsung atau dengan cara lisan. Metode ceramah
merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam
sejarah pendidikan. Adapun Langkah-langkah penggunaan metode ceramah sebagai
berikut:[7]
a.
Persiapan
1)
Merumuskan
tujuan pembelajaran khusus.
2)
Menyusun urutan
penyajian untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang sudah ditetapkan.
3)
Merumuskan
materi ceramah secara garis besar.
4)
Bila materi
cerama terlalu luas, dapat dibagi menjadi beberapa penggalan.
5)
Disarankan
materi ceramah diperbanyak untuk dimiliki tiap siswa.
b.
Pelaksanaan
1)
Menjelaskan
kepada siswa khusus yang ingin dicapai sesudah pelajaran berakhir.
2)
Menjelaskan
kepada siswa pelaksanaan metode ceramah bervariasi, misalnya: ceramah yang
disertai dengan tanya jawab , diskusi kecil dan ditutup dengan laporan kelas.
3)
Membagikan
materi ceramah kepada siswa.
4)
Menyajikan
materi ceramah.
5)
Tanya jawab.
6)
Guru
mengkomunikasikan hal-hal yang harus didiskusikan dalam kelompok kecil, waktu
yang disediakan untuk diskusi.
7)
Pembentukan
kelompok kecil tediri dari lima atau tujuh orang.
8)
Pelaksanaan
diskusi dalam waktu yang sudah ditentukan.
9)
Membuat
kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan dimuka kelas, kelompok-kelompok yang
lain sebagai pengulas.
10)
Penyampaian
laporan kelompk-kelompok yang telah ditetapkan.
11)
Mengatur
jalannya penguasaan oleh kelompok-kelompok lain.
12)
Diskusi kelas
berakhir.
2.
Metode
Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara
mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta
didik tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bahan bacaan yang
mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir diantara peserta didik. Adapun
langkah-langkah dalam pelaksanaan metode tanya jawab adalah:[8]
a.
Persiapan
1)
Menentukan topik pembelajaran
2)
Merumuskan tujuan pembelajaran
3)
Menyusun pertanyaan-pertanyaan sesuai
dengan tujuan pembelajaran
4)
Mengidentifikasi pertanyaan –pertanyaan
yang akan diajukan
b.
Pelaksanaan
1) Guru
menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran
2) Guru
mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya
tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lainnya)
3) Guru
memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
4) Guru
mengajukan pertanyaan kepada seluruh
siswa
5) Guru
memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk memikirkan jawabannya
6) Guru
membimbing siswa agar tanya jawab berlansung dalam suasana tenang dan bukan dalam suasana tegang dan penuh
persaingan yang tak sehat diantara siswa
7) Guru
memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa atau kepada seorang siswa
8) Guru perlu mengendalikan siswa yang berani
menjawab
9) Guru menggugah siswa yang pemalu atau siswa
yang pendiam.
10) Guru
meneliti setiap pertanyaan yang diberikan kepada siswa
11) Guru
memilih jawaban-jawaban yang dikemukakan siswa.
12) Guru
meneliti setiap jawaban yang dikemukakan
oleh siswa
13) Guru
membandingkan argumentasi antara siswa
14) Guru
menyimpulkan materi yang sedang dipelajari berdasarkan sumber yang relevan.
3.
Metode
Snowball
Secara bahasa snowballing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari
dua kata, yaitu snow = salju dan ball = bola. Dinamakan metode snowballing dikarenakan dalam pembelajaran siswa
melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian
mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar
bagai bola salju yang menggelinding.[9]
a.
Guru menyampaikan
materi yang akan disajikan.
b.
Guru membentuk
kelompok-kelompok dan memanggil ketua dari masing-masing kelompok untuk
mengambil materi atau soal yang telah disediakan oleh guru.
c.
Masing-masing ketua
kelompok kembali kekelompoknya masing-masing, kemudian mendiskusikan materi
atau soal yang diberikan oleh guru
kepada temannya.
d.
Masing-masing siswa
diberi satu lembar kertas untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut matei yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
e.
Guru memberikan
selembar kertas kepada siswa dan di isi pertanyaan oleh siswa kemudian kertas pertanyaan tersebut dibuat seperti
bola dan dilemparkan kepada siswa atau kelompok lain.
f.
Setelah siswa mendapat
bola pertanyaan tersebut, siswa
diberikan kesempatan untuk menjawab dari pertanyaan tersebut.
g.
Guru memberikan
penghargaan berupa pujian terhadap keberanian siswa karna telang memaparkan
hasil pemikirannya.
h.
Guru memberikan
kesimpulan.
C. Langkah-langkah Pengembangan Metode
Pembelajaran PAI
Secara garis besar kegiatan pengembangan metode
pembelajaran terdiri atas tiga langkah yang harus dilalui, yaitu kegiatan
perencanaan, produksi / pelaksanaan dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka
melakukan desain atau rancangan pengembangan metode ada lima langkah yang harus
diambil, yakni sebagai berikut:[11]
1. Menganalisis Kebutuhan
dan Karakteristik Siswa
Kebutuhan dalam proses belajar pembelajaran adalah
kesenjangan antara apa yang di miliki siswa dengan apa yang di harapkan. Setelah
kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik
siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah di
miliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang
lainnya.
Langkah ini
dapat di sederhanakan dengan cara menganalisa topik-topik materi ajar yang di pandang
sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula
dapat di tentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak di capai, termasuk
rangsangan indera mana yang di perlukan (audio, visual, gerak atau diam).
2. Merumuskan
Tujuan Pembelajaran (Instructional Objective)
Agar dapat
merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus
di ingat, yaitu: tujuan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa, artinya tujuan itu benar-benar harus
menyatakan adanya perilaku siswa yang dapat di lakukan atau di peroleh setelah
proses belajar di lakukan. Adapun Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki
empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior,
Condition, dan Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai
berikut:
A= Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang
di jadikan sasaran pembelajaran
B = Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang
di harapkan atau yang
dapat di lakukan setelah pembelajaran berlangsung
C = Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau di mana sasaran dapat mendemonstrasikan
kemampuannya atau keterampilannya
D
= Degree adalah menyebutkan batasan
tingkatan minimal yang di harapkan dapat
di capai.
3. Merumuskan
Butir-butir Materi Secara Terperinci yang Mendukung Tercapainya Tujuan
Penyusunan
rumusan butir-butir materi adalah di lihat dari kemampuan atau keterampilan
yang di jelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang di susun
adalah dalam rangka mencapai tujuan yang di harapkan dari kegiatan proses
belajar pembelajaran tersebut. Setelah daftar butir-butir materi di rincikan
maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai
kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang
abstrak.
4. Mengembangkan
Instrumen Pengukuran
Alat
pengukur keberhasilan di kembangkan terlebih dahulu, instrumen pengukuran ini
harus di kembangkan sesuai dengan tujuan yang akan di capai dan dari
materi-materi pembelajaran yang di sajikan. Bentuk instrumen pengukuranya bisa
dengan tes, pengamatan, dan penugasan.
Instrumen
tersebut akan di gunakan oleh pengembangan metode, ketika melakukan tes uji
coba dari metode yang di kembangkannya.
Misalkan instrumen pengukuranya tes, maka siswa nanti akan di minta mengerjakan
materi tes tersebut. Kemudian di lihat bagaimana hasilnya.
Apakah
siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek metode yang
di gunakannya atau dari materi yang di pelajarinya. Jika tidak maka di manakah
letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa di mintai tanggapan tentang
metode tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
5. Mengadakan
Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui
tingkat efektifitas dan kesesuaian metode yang dirancang dengan tujuan yang di harapkan
dari metode tersebut. Suatu metode yang pembuatnya di anggap telah baik, tetapi
bila metode itu tidak menarik, atau sulit untuk di pahami atau tidak merangsang proses belajar
bagi siswa yang ditujunya, maka metode semacam ini tentu saja tidak di katakan
baik. Tes atau uji coba tersebut dapat di lakukan baik melalui perseorangan
atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses
pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan metode yang di kembangkan.
Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang di anggap perlu
mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
D. Hasil observasi langkah-langkah Pengembangan
Metode Pembelajaran PAI di Sekolah yang di terapkan oleh guru PAI kelas V di SD
Islam Ma’had Darussalam Palembang
Setelah
melakukan observasi di SD Islam Ma’had Darussalam Palembang maka dapat
diperoleh hasil bagaimana langkah-langkah yang di lakukan dalam mengembangkan
metode pembelajaran PAI yang dilakukan oleh guru PAI di sekolah tersebut. SD
Islam Ma’had Darussalam tersebut terletak di Jalan Mayor Cik Agus Kiemas No. 55
kel. 19 Ilir Kec. Bukit Kecil Palembang. Melalui observasi yang telah saya
lakukan maka saya memperoleh hasil bahwa langkah-langkah pengembangan metode
pembelajaran PAI di sekolah yang di lakukan oleh guru yaitu ibu Kunfarida,
S.Pd.I yang mengajar di sekolah tersebut seperti metode yang konvensional yang
di terapkan di pelajaran PAI ialah metode Ceramah dan Tanya Jawab.
Adapun
langkah-langkah pengembangan metode tersebut yang dilakukan oleh guru yang mengajar
di SD yang saya observasi, guru tersebut
menganalisis karakteristik siswa serta melihat situasi dan kondisi siswa,
menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran, pada kegiatan penutup
metode ceramah tersebut di sambung dengan metode tanya jawab. Sedangkan metode
yang modern yang telah mereka terapkan ialah metode Snowball dan metode Talking
Stick.
Dengan
hasil observasi di atas dapat disimpulkan bahwasanya guru PAI yang mengajar di
SD Islam Ma’had Darussalam tersebut menurut saya belum melakukan pembelajaran
yang sesuai dengan langkah-langkah pengembangan metode pembelajaran seperti
yang telah saya jelaskan di atas. Akan tetapi sekolah tersebut telah menerapkan
berbagai metode baik itu metode yang konvessional maupun metode modern.
BAB
III
PENUTUP
Simpulan
Metode
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan
oleh seorang guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa
metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan.
Adapun
macam-macam metode pembelajaran di antaranya ialah, metode ceramah, metode
tanya jawab, metode snowball.
Langkah-langkah
dalam pengembangan metode pembelajaran yang perlu di perhatikan ialah sebagai
berikut:
1.
Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik
Siswa
2.
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
(Instructional Objective)
3.
Merumuskan Butir-butir Materi Secara
Terperinci yang Mendukung Tercapainya Tujuan
4.
Mengembangkan Instrumen Pengukuran
5.
Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi
DAFTAR
PUSTAKA
Bahri,
Djamarah, Syaiful. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam
Interaksi Edukatif.
Jakarta : PT Rineka Cipta
Departemen Pendidikan
Nasional. 2006. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran. Malang:
PPPG IPS dan PMP Malang
Harto, Kasinyo. 2018. Model Pengembangan Pembelajaran PAI Berbasisis LVE, Tadrib
Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo
Ningtias, Kusuma, Ratih. 2017. Modernisasi Sistem Pembelajaran PAI di Lembaga Pendidikan
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama: Studi di Pondok Pesantren Karangasem
Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Sunan Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan, Tadrib
Ramayulis. 2012. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Padang:
Kalam Mulia
Syarnubi,
dkk. 2017. Proses Pembelajaran di Program
Studi Pendidikan Agama Islam FITK UIN RADEN FATAH PALEMBANG, Tadrib
Silberman, Melvin L. 2016. Active Learning 101
Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nuansa Cendikia
Yunus, Santi. 2014.
Penerapan Model Snowball Throwing Dalam Membaca Teks Pada Siswa kelas
III SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo
http//ukhuaislah.blogspot.com/2018/03/mengembangkan-berbagai-metode-html
diakses pada tanggal 21 oktober 2018 pukul 02: 45 WIB
http://007indien.blogspot.com/2012/10/model-pembelajaran-tanya-
jawab.htmldiakses pada tanggal 22 oktober 2018 pukul 04:12 WIB
Lampiran
(Observasi)
|
|
|
|
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM
2013
Nama Sekolah : Madrasah Aliyah
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlaq
Kelas/Smt : Sepuluh (X) / Ganjil
Materi Pokok : Adab kepada orang tua
Alokasi Waku : 2x45 Menit.
A. Kompetensi
Inti (KI)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.7.
Menghayati adab kepada orang tua.
2.7.
Terbiasa berakhlak terpuji kepada orang
tua dalam kehidupan sehari-hari
3.7.
Memahami adab kepada orang tua.
4.7.
Mempresentasikan contoh adab kepada orang tua.
C. Indikator Pembelajaran
3.7.1.
Menjelaskan pengertian adab kepada orang tua.
3.7.2.
Mendiskripsikan macam-macam adab kepada orang tua.
3.7.3.
Mendiskripsikan manfaat beradab kepada orang tua.
4.7.1 Mempresentasikan contoh adab kepada orang
tua.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian
adab kepada orang tua.
2. Siswa mampu mendiskripsikan macam-macam
adab kepada orang tua.
3. Siswa mampu mendiskripsikan manfaat
beradab kepada orang tua.
4. Siswa mampu mempresentasikan contoh
adab kepada orang tua.
E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
1. Pengertian Adab Kepada Orang Tua
Adab menurut bahasa ialah
norma/aturan. Menurut istilah adab ialah norma atau atauran mengenai sopan
santun yang di dasarkan atas aturan agama, terutama agama islam. Sedangkan
orang tua adalah orang yang lebih tua dari kita, yang telah merawat,mendidik dan
membesarkan kita, semenjak dalam kandungan sampai kita dewasa yang biasa
disebut ayah dan ibu. Jadi adab kepada orang tua adalah norma atau aturan
mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama terutama agama islam
terhadap orang yang sudah membesarkan kita, merawat serta mendidik kita yaitu
terutama ayah dan ibu.
2. Macam-macam Adab kepada Orang Tua.
a. Patuh terhadap perintah orang tua
Hendaklah kita selalu tunduk dan
patuh kepada kedua orang tua dalam segala hal yang baik-baik. Allah berfirman
dalam: (Q.S. Lugman: 14-15)
b. Tidak berkata kasar kepada orang
tua.
Kita
dilarang berkata kasar, membentak misalnya berkata hus / ah dan kata kata
sejenisnya, yang termasuk ungkapan yang tidak baik. Karena Allah berfirman :
(Q.S. Al-Isra: 23) ”Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan agar kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya,
jika salah seorang diantara keduanya sampai berusia lanjut atau kedua-keduanya
sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan”ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.”
c. Merawat
Orang Tua Ketika Usianya Sudah Lanjut.
Allah
Berfirman: (Q.S. Al-Isra: 240)
“Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah” wahai Tuhanku kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana (kasih
mereka) mendidikku waktu kecil.”
d.
Berusaha Menyenangkan Hati Orang Tua.
Nabi
bersabda:
“Darii „Abdullah
bin „Amr bin „Ash radhiyallaahu „anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu „alaihi
wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan
murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”
e.
Selalu Mendoakan Orang Tua.
Contohnya:
”Ya Allah
Tuhanku, ampunilah segala dosaku, dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah dan
sayangilah mereka sebagaimana (mereka) mendidik/merawatku di waktu kecil.
3. Manfaat Beradab Kepada Orang Tua.
a.
Lebih menghargai orang tua .
b.
Merupakan Perintah Allah dan mendapatkan Pahala.
c.
Mendapatkan ridha Allah, karena Ridha Allah sama dengan Ridha Orang Tua.
d.
Mengajarkan kita supaya menjadi anak yang sholeh/solehah
e. Melatih kita menjadi anak yang sopan dan
santun.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Numbure Head Together
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
- Video
2. Alat
- Laptop, Proyektor
H.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.
Pendahuluan (10 Menit)
a. Membuka pembelajaran
dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
b. Memperlihatkan kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran.
c. Guru menyampaiakan Materi pembelajaran.
d. Guru menampilkan vidio
yang berkaitan dengan tema pembelajaran yaitu adab kepada orang tua.
2. Kegiatan Inti (65 Menit)
a) Mengamati
Siswa mendengarkan
penjelasan materi dari guru mengenai adab kepada orang tua.
b) Menanya
Guru bersama siswa mengadakan tanya
jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan adab kepada orang tua.
c) Eksplorasi (mencoba/mencari
informasi)
- Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dengan memberikan penomoran kepada siswa.
- Guru memberi tugas untuk siswa, dimana
siswa bersama anggota kelompok masing-masing mencari dan mendiskusikan contoh
sikap beradab kepada orang tua.
d) Mengasosiasi (Menalar)
Guru bersama siswa melakukan pembahasan
bersama setelah masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
e). Mengkomunikasi
Guru menyampaikan kesimpulan tentang
hasil contoh sikap beradab kepada orang tua bersama-sama dengan siswa .
3. Penutup (15 Menit)
· Guru
merangkum materi yang diajarkan.
· Guru
Memberikan motivasi.
· Guru
Menutup pelajaran dengan doa dan salam.
I.
Penilaian
1.
Pedoman
Observasi Sikap Spiritual
2.
Petunjuk
:
Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4
= selalu, apabila selalu
melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan
sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila
kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Tanggal
Pengamatan :
Materi
Pokok :
No
|
Aspek Pengamatan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
|
||||
2
|
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
|
||||
3
|
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
|
||||
4
|
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan
saat melihat kebesaran Tuhan
|
||||
5
|
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan
|
||||
Jumlah Skor
|
2. Lembar Penilaian Diri (sikap jujur)
Nama
Peserta Didik :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :
Petunjuk
:
-
Bacalah
pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
-
berilah
tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No
|
Pernyataan
|
TP
|
KD
|
SR
|
SL
|
1
|
Saya tidak menyontek pada
saat mengerjakan ulangan
|
||||
2
|
Saya menyalin karya orang
lain dengan menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas
|
||||
3
|
Saya melaporkan kepada yang
berwenang jika menemukan barang
|
||||
4
|
Saya berani mengakui
kesalahan yang saya dilakukan
|
||||
5
|
Saya mengerjakan soal ujian
tanpa melihat jawaban teman yang lain
|
Keterangan
:
SL
|
=
|
Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataa
Selalu , apabila selalu melakukan
sesuai pernyataan n
|
SR
|
=
|
Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
dan kadang-kadang tidak melakukan
|
KD
|
=
|
Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
|
TP
|
=
|
Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
|
3.
Lembar Penilaian Antar Peserta Didik
Sikap Disiplin (Penilaian Teman Sejawat)
Petunjuk
:
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor
sesuai sikap tanggung jawab yang di tampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4
|
=
|
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
|
3
|
=
|
sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
dan kadang-kadang tidak melakukan
|
2
|
=
|
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
|
1
|
=
|
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
|
Nama Peserta Didik yang dinilai :
Kelas :
Tanggal Pengamatan :
Materi Pokok :
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Masuk kelas tepat waktu
|
||||
2
|
Mengumpulkan tugas tepat waktu
|
||||
3
|
Memakai seragam sesuai tata tertib
|
||||
4
|
Mengerjakan tugas yang diberikan
|
||||
5
|
Tertib dalam mengikuti pembelajaran
|
||||
6
|
Membawa buku teks sesuai mata pelajaran
|
||||
Jumlah Skor
|
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Contoh :
Skor diperoleh 20, skor tertinggi 4 x 6 pernyataan = 24, maka skor akhir :
X 4 = 3.33
|
24
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik :
apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik :
apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup :
apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
Kurang :
apabila memperoleh skor : skor <
1.33
4. Lembar
penilaian kognitif
Soal:
1. Jelaskan pengertian adab menurut
bahasa dan istilah !
2. Sebutkan macam-macam adab kepada
orang tua !
3. Tuliskan ayat surah al-luqman ayat
tentang patuh kpd orang tua !
4. Tulislah doa kepada orang tua beserta
artinya !
Jawaban
1. Adab menurut bahasa ialah norma/aturan.
Menurut istilah adab ialah norma atau atauran mengenai sopan santun yang di
dasarkan atas aturan agama, terutama agama islam.
2. a. Patuh terhadap perintah orang tua.
b.Tidak Berkata Kasar Kepada Orang Tua.
c. Merawat Orang Tua Ketika Usianya Sudah
Lanjut.
d. Berusaha Menyenangkan Hati Orang Tua.
e. Selalu Mendoakan Orang Tua.
3. Tentang patuh kepada orang tua.
4. Artinya: “Ya allah tuhanku, ampunilah segala
dosaku, dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah dan sayangilah mereka
sebagaimana (mereka) mendidik dan merawatku di waktu kecil.
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir
menggunakan skala 1 sampai 4
Benar:4,
mendekati benar:3,kurang benar:2, salah:1.
Perhitungan skor
akhir menggunakan rumus :
Contoh : Skor diperoleh 20, skor
tertinggi 4 x 6 pernyataan = 24, maka skor akhir :
14
X 4 = 3.5
16
Peserta didik
memperoleh nilai :
Sangat Baik :
apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik : apabila
memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup : apabila
memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
[1]Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Padang:
Kalam Mulia, 2012), hlm. 4.
[2]Departemen Pendidikan
Nasional, Pendekatan, Strategi dan Metode
Pembelajaran, (Malang: PPPG IPS dan PMP Malang, 2006), hlm. 6.
[3]Ratih Kusuma Ningtias,
Modernisasi Sistem Pembelajaran PAI di
Lembaga Pendidikan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama: Studi di Pondok Pesantren
Karangasem Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Sunan Drajat Kecamatan Paciran
Kabupaten Lamongan, Tadrib, 2017. Vol. 3, No. 2, hlm. 5.
[4]Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2012), hlm. 57.
[5]Kasinyo Harto, Model Pengembangan Pembelajaran PAI
Berbasisis LVE, Tadrib, 2018. Vol. IV, No. 1, hlm. 10.
[6]Syarnubi,
dkk, Proses Pembelajaran di Program Studi
Pendidikan Agama Islam FITK UIN RADEN FATAH PALEMBANG, Tadrib, 2017. Vol.
III. No. 1, hlm. 53.
[7]Djamarah, Syaiful Bahri. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000)
[8]http://007indien.blogspot.com/2012/10/model-pembelajaran-tanya-
jawab.htmldiakses pada tanggal 22 oktober 2018 pukul 04:12 WIB
[9]Santi Yunus, Penerapan
Model Snowball Throwing Dalam Membaca Teks Pada Siswa kelas III SDN 3 Tapa
Kabupaten Bone Bolango, (Gorontalo 2014), hlm. 20.
[10]Melvin L. Silberman, Active
Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa Cendikia, 2016),
hlm 242
[11]http//ukhuaislah.blogspot.com/2018/03/mengembangkan-berbagai-metode-html
diakses pada tanggal 21 oktober 2018 pukul 02: 45 WIB
No comments:
Post a Comment