Saturday, December 22, 2018

Pola Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center

Pola Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center


Di Susun Oleh :
Karpika Kuspida  1632100128

Dosen Pengampu :
Syarnubi, M.Pd.I

 Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
2018

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Perkembangan arah pengajaran di Indonesia yang benuasa kompetitif dan menghargai poses belajar yang berdampak pada penguasaan kompetensi serta berbagai kebijakan pendidikan yang dilakukan juga sering berawal dari langah-langkah yang telah dilakukan oleh Negara lain. Model dan pola pendidikan yang serba diseragamkan, mulai bergeser menuju paradigma desentralisasi. Demikian juga dengan pendekantan pembelajaran yang selama ini lebih bersifat normative, lebih mengutamakan aspek kognitif secara afektif dan psikomotorik, perlahan-perlahan mulai ditata secara utuh melalui pola pembelajaran yang bernuansa pembelajaran aktif yang lebih memberikan pengalaman belajar bagi siswa.
Dari sinilah kemudian berkembang konsep pembelajaran yang lebih berorientasi pada kebutuhan siswa dan tidak lagi berorientasi pada guru semata. Nuansa dialogis dalam proses pembelajaran semakin dikembangkan untuk membentuk karakter siswa yang berani, jujur, bertanggung jawab dan mampu beragumentasi secara ilmiah. Uraian di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran pada perguruan tinggi, terus mengalami perubahan. Salah satu bentuk perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari bentuk Teacher Centered Learning (TCL) ke Student Centered Learning (SCL).
Oleh sebab itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai pola pembelajaran teacher center dan student center. Dan akan saya jelaskan juga mengenai sistem yang dapat digunakan  dalam kedua metode ini dan akan saya bahas juga mengenai kelebihan dan kekurangannya dalam kedua metode ini.



B.  Rumusan masalah
1.    Apa Pengertian pola pembelajaran?
2.    Bagaimana Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center?
3.    Apa Perbedaan Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center?
4.     Apa Ciri-Ciri  Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center?
5.    Apa saja Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center?

C.  Tujuan masalah
1.     Mengetahui Pengertian pola pembelajaran
2.    memahami Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center
3.     memahami Perbedaan Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center
4.     Memahami Ciri-Ciri  Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center
5.     Memahami Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center










BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian pola pembelajaran
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola juga bisa disebut metode dan juga dimaknai sebagai cara kerja.[1]
Adapun definisi belajar  menurut beberapa ahli debagai berikut:[2]
Menurut R.Gegne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme beruba perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Sementara Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah modifikasi atau perteguhan perilaku melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupkan suatu hasil atau tujuan.
Kata atau istilah pembelajaran dan penggunaanya masih tergolong baru, yang mulai popular semnjak lahirnya Undang-Undang Nasional No. 21 Tahun 2003. Menurut undang-undang ini, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkuan belajar.
Jadi, pola pembelajaran adalah seperangkat proedur yang telah disusun secara sistematis oleh pendidik unutk mencapai tujuan belajar




B.  Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center
1.    Pembelajaran Berbasis Teacher Center
Di indonesia sistem pembelajaran masih bersifat satu arah, yaitu pemberian materi oleh guru/dosen yang dikenal dengan teacher center.[3]
Pendekatan pembelajaran pada guru yaitu pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan kegiatan belajar bersifat klasik. Dalam pendekatan ini guru menempatkan diri sebagai orang yang serba tahu dan satu satunya sumber belajar.
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki ciri bahwa manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru. Peran siswa pada pendekatan ini hanya melakukan aktivitas sesuai dengan petunjuk guru. Siswa hamper tidak memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginanya.[4]

2.    Pembelajaran Berbasis Student Center
Pada sistem pembelajaran studen center siswa dituntut aktif mengerjakan tugas dan mendiskusikan dengan guru sebagai fasilitator. Dengan aktifnya siswa, maka kreativitas siswa akan terpupuk[5]
Student Center merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran. Pendekatan ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk memiliki kesempatan dan fasilitas menggali sendiri ilmu pengetahuan sehingga akan dapat pengetahuan yang mendalam (deep learning) dan mampu meningkatkan kualitas siswa.[6]
Dalam pendekatan yang berpusat pada siswa pembelajaran bersifat tidak langsung dan siswa belajar dengan cara mencari dan menemukan sendiri melalui pengalaman langsung secara konstektual, yaitu dengan cara mengeksplorasi dan mengelaborasi pengalaman kerjanya.[7]
Menurut Harsono, Student Center  merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang memfasilitasi pembelajar untuk terlibat dalam proses Experiential Learning (pengalaman belajar).[8]

C.  Perbedaan Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center
TEACHER CENTER LEARNING (TCL)
STUDENT CENTER LEARNING (SCL)
Berfokus s pada guru
Berfokus pada siswa
One Way Traffic
Two Way Traffic
Guru sebagai sumber ilmu utama
Guru sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran
Siswa diberi materi pelajaran oleh guru
Siswa bertanggung jawab atas pembelajarannya dan menciptakan kemitraan antara siswa dan guru

D.  Ciri-Ciri  Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center
1.    Pembelajaran Berbasis Teacher Center
Pembelajaran berbasis teacher center memiliki ciri-ciri sebagai berikut:[9]
a)    Memakai pendekatan berpusat pada guru, yakni Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern, gurulah yang harus menjadi pusat dalam pembelajaran.
b)   Siswa ditempatkan sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai organisme yang pasif, sebagai penerima informasi yang diberikan guru.
c)    Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Siswa hanya belajar manakala ada kelas yang telah didesain sedemikian rupa sebagai tempat belajar.

2.    Pembelajaran Berbasis Student Center
Pembelajaran berbasis teacher center memiliki ciri-ciri sebagai berikut:[10]
a)    Siswa belajar baik secara individu maupun berkelompok untuk membangun pengetahuan.
b)   Siswa tidak sekedar kompeten dalam bidang ilmu, akan tetapi kompeten dalam belajar.
c)    Belajar menjadi kegiatan komunitas yang difasilitasi oleh guru, yang mampu mengelola pembelajarannya menjadi berorientasi pada siswa.
d)   Belajar lebih dimaknai sebagai belajar sepanjang hayat (lifelong learning), suatu keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
e)    Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia.

E.  Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center
1.    Kelebihan
a.    Pembelajaran Berbasis Teacher Center
Pembelajaran Teacher Center pada saat ini diusulkan menjadi model pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena memiliki beberapa kelebihan sebagai berilut:[11]
1)   Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam waktu singkat
2)   Informasi dapat diberikan ke sejumlah besar siswa
3)   Pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi, bahan ajar, dan irama pembelajaran
4)   Merupakan mimbar utama bagi pengajar
5)   Bila pembelajaran diberikan dengan baik, menimbulkan inspirasi dan stimulasi bagi siswa
6)   Metode penilaian (assessment) cepat dan mudah

b.   Pembelajaran Berbasis Student Center
Pembelajaran Student Center pada saat ini diusulkan menjadi model pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena memiliki beberapa kelebihan sebagai berilut:[12]
1)   Peserta didik dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri, karena diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi.
2)   Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
3)   Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran, sehingga terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar-membelajarkan di antara siswa.
4)   Menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi guru karena sesuatu yang dialami dan disampaikan belum diketahui sebelumnya oleh guru. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki model pembelajran Student Center tersebut akan mampu mendukung upaya ke arah pembelajaran yang efektif dan efisien.
5)   Mengaktifkan siswa.

2.    Kekurangan
a.    Pembelajaran Berbasis Teacher Center
Pembelajaran Teacher Center pada saat ini diusulkan menjadi model pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena memiliki beberapa kekurangan sebagai berilut:[13]
1)   Kesulitan menhadapi adanya perbedaan individu peserta didik
2)   Kesulitan dalam menentukan materi yang cocok dengan anak yang dihadapinya
3)   Kesulitan dalam memilih metode yang cocok
4)   Kesulitan dalam mengadakan evaluasi karena kadang-kadang kekurangan waktu.

b.   Pembelajaran Berbasis Student Center
Pembelajaran Student Center pada saat ini diusulkan menjadi model pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena memiliki beberapa kekurangan sebagai berilut:[14]
1)   Siswa yang masih pasif
2)   Sulit diimplementasikan pada kelas besar
3)    Memerlukan waktu lebih banyak
4)   Tidak cocok untuk sswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis.
F.   hasil observasi pola pembelajaran Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center di SMP ISLAM AZ-ZAHRAH 2 PALEMBANG
 
Sejarah Berdirinya Yayasan Az-Zahrah Warga Sriwijaya di Jakarta dan warga yang pernah berdomisili di Palembang membentuk suatu Himpunan di Jakarta dengan nama Himpunan Warga Sriwijaya.
Bertujuan untuk membantu pendidikan anak-anak di Palembang dengan mendirikan sekolah-sekolah yang bernafaskan Islam. Sebagai tindak lanjutnya didirikan Yayasan Az Zahrah pada tanggal 12 Juli 1990 di Jakarta dengan akte notaris Ki Agus Zainal Arifin S.H (notaris di Jakarta) nomor 18.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara kepada salah satu guru di SMP AZ-ZAHRAH 2 PALEMBANG yaitu ibu Eda, S.Pd beliau mengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk kelas 7 dan 8. Pola pembelajaran yang gunakan ialah teacher center dan student center. Untuk pola pembelajaran teacher center ibu Eda lebih menggunakan metode ceramah, latihan dan Tanya jawab, sedangkan untuk pola pembelajaran student center lebih menggunkan metode turot sebaya, diskusi dan talking stic. Setiap pembelajaran pasti memiliki kendala dan untuk mengatasi kendala tersebut biasanya guru melakukan pendekatan dan memberi nasihat kepada siswa.
Selanjutnya Bapak Busroly, mengampuh mata pelaran Fiqh dan BTQ untuk kelas 7 dan  9, sama halnya dengan ibu Eda pak Busroly juga menggunkan pola pembelajaran teacher center dan student center. Untuk pola pembelajaran teacher center pak Busroly menggunakan metode ceramah (teori) diskusi dan tutor sebaya (untuk pelajaran BTQ), sedangkan untuk pola pembelajaran student center lebih menggunkan metode gerakan (membaca Al-Qur’an dengan gerakan) dan praktik (demostrasi) contohnya wudhu, adzan, sholat, pemotongan hewan kurban dan sholat jenazah.













BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pola pembelajaran merupakan suatu rancangan yang didalamnya menggambarkan sebuah proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis teacher center merupakan suatu pengajaran dimana guru menggunakan pelajaran langsung  dan trstruktur dengan arahan dan kendali darinya.
Pola pembelajaran Student Center merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran. Pendekatan ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk memiliki kesempatan dan fasilitas menggali sendiri ilmu pengetahuan sehingga akan dapat pengetahuan yang mendalam (deep learning) dan mampu meningkatkan kualitas siswa
Pembelajaran berbasis teacher center lebih berfokus pada guru,  one way traffic, guru sebagai sumber ilmu utama dan siswa diberi materi pembelajran oleh guru. Sedangkan pembelajaran berbasis student center berfokus pada siswa, two way traffic, guru sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran dan siswa bertanggung jawab atas pembelajarannya dan menciptakan kemitraan antara siswa dan guru.






Daftar Pustaka
Baharuddin. 2009. pendidikan psikologi perkembangan, (Yogyakarta:Ar-Ruzz       Media)

NurainFauziah Kurdi i. 2009. Penerapan Student Centered Learning dari Teacher             Centered Learning mata Ajar Ilmu Kesehatan pada Program Studi Penjaskes,            Forum Kependidikan volume 28 No.2
Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisi            kepembelajaranmodern,http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran        -peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 19 november 2018.
NurainFauziah Kurdi i. 2009. Penerapan Student Centered Learning dari Teacher             Centered Learning mata Ajar Ilmu Kesehatan pada Program Studi Penjaskes,            Forum Kependidikan volume 28 No.2.
Rindy Reza. 2014. “Proses Pembelajaran Berbasis Student Center Learning (Student        Deskriptip Di Sekolah Menengah Pertama Islam Baitul ‘Izzah,         Nganjuk)”,Biokultur, Vol.III/No.1
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Pfofesionalisme Guru,         Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
Susanto Ahmad. 2013. teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar.     (Jakarta:fajar interpratama mandiri.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonsia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi          3, (Jakarta:Balai Pustaka, 2003)

RENCANA  PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN
Nama Sekolah              :  Smp Negeri 03 Gunung Megang Kab. Muara Enim
Tema / Subtema               :  Perilaku Jujur
Kelas / Semester               :  VII/1 (ganjil)
Alokasi Waktu                 :  1X25Menit (1Xpertemuan)

Kompetensi Dasar dan  IndikatorPencapaianKompetensi
Kompetensi Inti
1.      Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran yang dianutnya.
2.      Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tegangganyaserta cinta tanah air.
3.      Memahami pemahaman faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dengan benda-benda yang dijumpai di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya estetis, dalm gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencernimkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
1.5       Meyakini bahwa perilaku jujur sebagai cerminan dari Iman
2.5       Menunjukan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
3.5       Memahami makna  perilaku jujur dalam kehidupansehari-hari
            4.5       Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari


IndikatorPencapaianKompetensi
3.5.1    Menjelaskan pengertian jujur
3.5.2    Menyebutkan pentingnya perilaku jujur
3.5.3    Mencontohkan perilaku jujur
           
Tujuan (  dariindicatorkompetensi)
Setelah di berikan materi diharapkan peserta didik dapat:
1.      Siswa dapat mengetahui pengertian ujujur.
2.      Siswa mampu menyebutkan pentingnyaperilakujujur.
3.      Siswa mampu mencontohkan perilaku jujur

Materi Pembelajaran
1.  Sikap Jujur
                        a. pengertian jujur
Dalam bahasa arab, kata jujur dari kata shidiq yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai kebenaran.  Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. jujur lawannya dusta.

a.       Pentingnya perilaku jujur
Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorangdan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut.pemilik kejujuran meiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan di akhirat.

Metode Pembelajaran    :
1.        Pendekatan             : saintifik
2.        Model                     : Self Directed Learning (SDL)
3.        Metode                   :Ceramah, kisah, Tanya jawab, Roll Playing, pemberian tugas
Sumber/ Bahan/ Alat      :
1.        Sumber
-          buku cetak siswa
-          RPP Pendidikan Agama Islam
2.        Bahan
-       Reward

Langkah – langkah Pembelajaran
Kegiatan
DeskripsiKegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1.      Mengucapkan salam
2.      Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa
3.      Mengkondisikan kelas dan mengkomunikasikan tentang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
4.      Apersepsi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya
5.      Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari dan kompetensi yang akan dicapai
6.      Memberikan motivasi berkaitan dengan materi pelajaran

5
menit
Kegiatan Inti
a.       Mengamati
1.      Siswa mengamatai slide tentang jujur melalui tanyangan media ICT
2.      Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengertian sikap jujur, pentingnya perilaku jujur.
b.      Menanya
1.      Siswa mengajukan pertanyaan setelah guru selesai menjelaskan tentang jujur
c.       Mengasosiasi
1.    Siswa dibagi tugas untuk memerankan kisah tentang jujur.
d.      Mengkomunikasikan
1.        Menyampaikan hasil pengamatan tentang kisah  jujur.
2.        Siswa membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
15 Menit
Kegiatan
Penutup
1.      Melakukan penilaian hasil belajar
2.      Doa pulang
3.      Pulang sambil menunggu giliran panggilan pulang yang dipandu
5
Menit

Penilaian
1.Prosedur Penilaian
1.      Penilaian Sikap: Observasi selama kegiatan berlangsung.
Penilaian Spritual
Lembar pengamatan sikap spiritual
Nama peserta didik     :
Kelas                           :
Tanggal pengamatan   :
Materi pokok               :

No
Aspek pengamatan
Skor
1
2
3
4
1
Berdoa sebelum dan sesudah belajar




2
Mengucapkan rasa syukur atas nikmat / karunia Allah SWT.




3
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat




4
Mengucapkan kalimat toyyiba saat melihat, dan mendengar atau meraakan sesuatu.




5
Merasakan keberadaan dan kebesaran Allah saat mempelajari ilmu pengetahuan.





Jumlah





Keterangan:
1.      = Tidak pernah, melakukan.
2.      = kadang-kadang
3.      = sering
4.      = selalu

Kriteria nilai          :
Sangat baik           : apabila memperoleh skor: 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik                       : Apabila memperoleh skor 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup                   : Apabila memperoleh skor 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang                  : Apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

2.      Penilaian Sosial
No
Sikap yang diamati
Melakukan
Ya
Tidak
1
Membantu teman yang lagi membutuhkan
2
Saling mengajarkan dalam mengerjakan tugas
3
Saling menyapa
4
Saling timbal balik antar teman
5
Saling timbal balik antar guru
6
SAling timbal balik sama masyarakat
Jumlah

Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0

Kriteria Nilai   :
Sangat Baik     : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik                 : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup              : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang            : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! ( PAI KD 1.5)
Penilaian Pengetahuan
Teknik  : Tertulis
Bentuk  : Uraian
Intrumen

1. Jujur artinya?
            2. Berkata dan berbuat sesuai dengan kenyataan, tidak ditambah tidak  dikurang sebut
?
            3. Orang yang jujur akan hidup bahagia di dunia, dan di akhirat akan masuk?
4. Apa yang dimaksuddengansifatjujur?
5. Kepada siapa kita harus berkata jujur?
Kunci Jawaban
            1.  Benar
            2. Jujur
            3. Surga
4. Jujur adalah berkata dan berbuat sesuai dengan kenyataan, tidak ditambah  maupun dikurang.
            5. Kepada Allah, Diri Sendiri, Orang Tua, Guru, Kepada Orang Lain.

SKOR
            1. 10
            2. 10
            3. 10
            4. 35
            5. 35

Penilaiian Keterampilan
1.      No
Sikap yang diamati
Melakukan
Ya
Tidak
1
Masuk kelas tepat waktu
2
Mengumpulkan tugas tepat waktu
3
Memakai seragam sesuai tata tertib
4
Mengerjakan tugas yang diberikan
5
Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6
Mengikuti kegiatan praktik sesuai dengan langkah yang ditetapkan
7
Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8
Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0

Kriteria Nilai   :
Sangat Baik     : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik                 : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup              : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang            : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
                                                                                                                             
Mengetahui,   
Kepala SMP Negeri 03                                               Guru mata pelajaran


Syarnubi , M.Pd.I                                                       Karpika Kuspida




[1] Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonsia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta:Balai Pustaka, 2003, Hal. 85.
[2] Ahmad susanto, teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar, (Jakarta:fajar interpratama mandiri, 2013). Hal 1-3.
[3] Fauziah Nuraini, Penerapan Studen Center Learning Dari Teacher Center Learning Mata Pelajaran Kesehatan Pada Program Studi Penjas, 2009, Volum 28 Nomor 2. Hlm 109.
[4] Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Pfofesionalisme Guru, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2014), Hal.381.
[5] Fauziah Nuraini, Penerapan Studen Center Learning Dari Teacher Center Learning...,Hlm 109.
[6] Reza Rindy, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Center Learning (Student Deskriptip Di Sekolah Menengah Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk)”,Biokultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, Hal. 251.
[7] Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan…,Hal.382.
[8] Fauziah Nuraini Kurdi,, Penerapan Student Centered Learning Dari Teacher Centered Learning Mata Ajar Ilmu Kesehatan Pada Program Studi Penjaskes, Forum Kependidikan Volume 28 No. 2 Maret 2009, Hal. 110
[9] Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern, http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 20 november 2018.
[10] Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan Student Centered Learning dari Teacher…,Hal.111
[11] Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan Student Centered Learning Dari Teacher…,Hal.111
[12] Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan Student Centered Learning Dari Teacher…,Hal.110
[13] Baharuddin, pendidikan psikologi perkembangan, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2009), Hal.202
[14] Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan Student Centered Learning Dari Teacher Centered…,Hal.110

No comments:

Post a Comment

Langkah-langkah Pengembangan Metode Pembelajaran PAI

Langkah-langkah Pengembangan Metode Pembelajaran PAI      Disusun oleh Laili Hernita         (1652100137)               ...