PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
“METODE PEMBELAJARAN”
Disusun
oleh:
Indra Jayus Putra 1652100112
Dosen Pembimbing:
Syarnubi, M.Pd.I
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2018
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
SMP N 1 Palembang
Mata
Pelajaran : PAI
Kelas/Semester :
VIII/I
Materi
pokok : Abu Bakar
as-shiddiq r.a dan Umar bin Khattab r.a
Alokasi Waktu : 2
x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI.1
|
Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya.
|
KI.2
|
Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
KI.3
|
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata).
|
KI.4
|
Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori).
|
B.
Kompetensi Dasar
1.1
Menghayati
perjuangan dan kepribadian Abu Bakar as-shiddiq r.a dan Umar bin Khattab r.a
sebagai penerus perjuangan Nabi Muhammad
saw. dalam menegakkan risalah Allah Swt.
1.2
Meneladani
perilaku terpuji Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin Khattab r.a.
1.3
Memahami
sejarah perjuangan dan kepribadian a Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin
Khattab r.a..
1.4
Menyajikan
strategi perjuangan dan kepribadian Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin Khattab
r.a..
C.
Indikator
1.
Menjelaskan
sikap terpuji yang dimiliki oleh Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin Khattab
r.a.
2.
Mencerminkan
sikap terpuji Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin Khattab r.a dalam kehidupan
sehari-hari.
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Menyebutkan
sikap terpuji yang dimiliki oleh Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin Khattab
r.a.
2.
Menjelaskan
sikap terpuji yang dimiliki oleh Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin Khattab
r.a..
3.
Menunjukkan
contoh sikap terpuji Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin Khattab r.a..
4.
Menampilkan
contoh sikap terpuji Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin Khattab r.a..
5.
Menunjukkan
contoh perilaku meneladani sikap terpuji Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin
Khattab r.a.
6.
Menampilkan
contoh perilaku meneladani sikap terpuji Abu Bakar as-Shiddiq r.a dan Umar bin
Khattab r.a.
E. Sumber Belajar
Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas VII
F. Materi Ajar
1. Abu Bakar as-Siddiq Bijaksana dan Tegas
Abu Bakar As-Siddiq lahir pada tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat
di Mekah dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Nama aslinya
adalah Abdullah ibn Abu Kuhafah. Ia mendapat gelar as-Sidd³q setelah masuk
Islam.
Abu Bakar diberi gelar oleh Rasulullah saw. “as-Siddiq”, artinya yang
benar. Mengapa beliau mendapat gelar seperti ini? Ketika itu, Rasulullah saw.
melakukan Isra’ Mi’raj, yaitu melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di
Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan naik ke langit sampai ke Sidratul Muntaha dalam waktu
sepertiga malam. Pada peristiwa itu Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah
berupa salat lima kali sehari semalam. Ketika berita ini disampaikan kepada
orangorang kafir Mekah, serentak orang-orang kafir Mekah tidak mempercayainya,
bahkan mereka menganggap bahwa Nabi Muhammad saw. melakukan kebohongan. Akan
tetapi, Abu Bakar langsung membenarkan apa yang dikatakan oleh Nabi tersebut.
Abu Bakar as-Siddiq termasuk as-S±biqµn al-awaalµn, yaitu orang-orang yang
pertama masuk Islam. Ketika ia masuk Islam, seluruh harta dan jiwanya
dikorbankan untuk membela agama Islam yang pada saat itu masih belum
berkembang. Dengan kegigihan dan keuletannya,
beliau setia mendampingi Nabi Muhammad saw. untuk selalu berdakwah
mengajarkan ajaran Islam.
Abu Bakar as-Siddiq selalu dicaci-maki oleh musuh-musuhnya gara-gara
mengikuti agama Islam. Akan tetapi, Abu Bakar tetap saja setia bahkan sampai
pada saat Rasulullah saw. mau hijrah, ia tetap setia mendampinginya, meskipun
rintangan yang dihadapinya sangat berat.
Abu Bakar as-Siddiq sudah memberi contoh yang baik. Ia selalu mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk
kejayaan Islam. Ia juga patuh pada ajaran agamanya. Kita yang sudah mengenal
Islam sejak kecil, sejak sekolah taman kanak-kanak, sudah diajari tentang £alat,
tentang berbuat baik, tentu sekarang tinggal
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus yakin jika kita dan
orang lain berbuat baik, niscaya dunia ini akan aman dan tenteram, tidak akan
ada lagi peperangan dan permusuhan.
Pada masa Abu Bakar as-Sidd³q menjadi Khalifah, program yang terkenal
adalah:
a. Memerangi orang-orang yang keluar dari Islam
(murtad),
b. Memerangi orang-orang yang enggan membayar
zakat,
c. Memerangi orang-orang yang mengaku nabi (nabi palsu).
2. Umar Bin Khattab Tegas dan Pemberani
Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza
atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat
Nabi Muhammad saw. yang juga adalah Khalifah kedua setelah Abu Bakar Siddiq.
Umar dilahirkan di kota Mekah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku
Quraisy, suku terbesar di kota Mekah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin
Nufail Al-Shimh Al-Quraisy dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki
julukan yang diberikan oleh Nabi, yaitu al-Faruk yang berarti orang yang bisa
memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Umar bin Khattab adalah orang yang sangat berani sehingga ia dijuluki singa
padang pasir. Sebelum masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh orang-orang Islam
karena kebengisannya. Begitu juga ketika sudah masuk Islam, ia sangat ditakuti
oleh musuhnya, yaitu orang-orang kafir.
Meskipun keras kepala, tetapi hati beliau lembut. Ia keras terhadap
orang-orang yang mengingkari ajaran Islam atau orang-orang kafir, tetapi ia
sangat lembut terhadap orang-orang yang baik.
Ketika menjadi pemimpin, ia selalu mendahulukan kepentingan orang banyak.
Ia tidak pernah mendahulukan kepentingan sendiri. Prinsipnya, lebih baik tidak
makan dan tidur di lantai dari pada makan enak dan tidur di istana sementara
rakyatnya menderita.
Pada suatu malam, hartawan Abdurrahman bin Auf dipanggil oleh Khalifah Umar
bin Khattab untuk diajak pergi ke pinggir kota Madinah. “Malam ini akan ada
serombongan kafilah yang hendak bemalam di pinggir kota, dalam perjalanan
pulang,” kata Khalifah Umar kepada Abdurrahman bin Auf.
“Lalu maksud Anda bagaimana?’’ tanya Abdurrahman.
“Oleh karena kafilah itu membawa barang dagangan yang banyak, maka kita
ikut bertanggung jawab atas keselamatan barang dari gangguan tangan-tangan
usil. Jadi, nanti malam kita bersama-sama harus mengawal mereka,’’ sahut
Khalifah.
Ajakan itu disambut gembira oleh Abdurrahman. Bahkan, dia sudah mempersiapkan jiwa-raganya untuk berjaga
semalam suntuk. Namun, apa yang terjadi di sana? Ternyata lain dengan yang
diduganya semula.
Ketika malam telah mulai sepi, Khalifah Umar bin Khattab berkata padanya,
”Abdurrahman… kau boleh tidur! Biarlah saya saja yang berjaga-jaga. Nanti kalau
ada apa-apa kau saya bangunkan”.
Suatu malam, Auza’iy pernah memergoki Khalifah Umar masuk ke rumah
seseorang. Ketika keesokan harinya dia datang ke rumah itu, ternyata
penghuninya seorang janda tua yang buta dan sedang menderita sakit. Janda itu
mengatakan bahwa tiap malam ada orang yang datang ke rumahnya untuk mengirim
makanan dan obat-obatan. Siapa nama orang itu, janda tua itu sama sekali tidak
tahu. Padahal orang yang tiap malam datang ke rumahnya adalah Khalifah yang
mereka kagumi.
Suatu malam, Khalifah Umar berjalan-jalan di pinggir kota. Tiba-tiba, didengarnya rintihan seorang wanita dari
dalam sebuah kemah yang kumal. Ternyata yang merintih itu seorang wanita yang
akan melahirkan. Di sampingnya, suaminya kebingungan. Pulanglah Khalifah ke
rumahnya untuk membawa istrinya, Ummu Kulsum, untuk menolong wanita yang akan
melahirkan itu.Wanita yang ditolongnya itu pun tidak tahu bahwa orang yang
menolongnya adalah Khalifah Umar, Amirul Mu’minin yang mereka cintai.
G. Media Pembelajaran
1.
Media :
Gambar
2.
Alat dan Bahan : Infokus, Papan Tulis
H. Pendekatan/Strategi/Metode
1.
Pendekatan : Saintifik
2.
Metode :
Kisah, Everyone Is Teacher here
I. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
·
Guru
memberikan salam dan mengajak siswa berdo’a
·
Guru
memeriksan kehadiran siswa
·
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya,
·
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
·
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
·
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
·
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
·
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
·
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
|
10 Menit
|
Kegiatan inti
Mengamati
·
Siswa
difasilitasi untuk melihat gambar perilaku terpuji
·
Siswa
difasilitasi untuk membaca sumber buku siswa tentang khulafaur rasyidin
·
Guru
menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
·
Siswa
melakukan tanya jawab kepada guru
Mengeksplorasi
·
Guru
menceritakan kisah sahabat Abu Bakar as-Siddiq r.a dan Umar bin Khattab r.a
·
Siswa
menuliskan pertanyaan tentang topik di kertas
·
Siswa
mengumpulkan pertanyaan tadi kepada guru
·
Guru
menilai keaktifan siswa
Mengasosiasi
·
Siswa
membaca sekali lagi tentang topik yang sudah dijelaskan oleh guru
·
Guru
menilai kemampuan siswa mengolah informasi
Mengkomunikasikan
·
Guru
meminta siswa untuk maju kedepan mengambil kertas yang berisi pertanyaan tadi
dan menjawabnya
·
Siswa
yang sudah menyampaikan jawabannya memanggil teman berikutnya
·
Guru
memberikan penilaian atas komunikasi lisan siswa
|
60 Menit
|
Penutup
·
Bersama
siswa menyimpulkan pelajaran hari ini
·
Guru
meminta peserta didik untuk membaca materi selanjutnya dirumah
·
Guru
mengajak peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa
·
Guru
mengucap salam sebelum keluar kelas
|
10 Menit
|
J.
Penilaian, Remidial dan Pengayaan
1.
Penilaian
a.
Penilaian Sikap
No
|
Nama Peserta didik
|
Aktifitas
|
|||||||||||||||
Kerjasama
|
Keaktifan
|
Partisipasi
|
Inisiatif
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rubrik
Penilaian:
1)
Apabila peserta didik belum memperhatikan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator.
2)
Apabila sudah memperlihatkan perilaku tapi belum
konsisten yang dinyatakan dalam indikator.
3)
Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah konsisten
yang dinyatakan dalam indikator.
4)
Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang
dinyatakan dalam indikator.
Catatan:
Penugasan nilai
disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.
Rentang skor =
Skor maksimal-Skor Minimal
= 16-4
= 12
MK
|
14-16
|
MB
|
11-13
|
MT
|
8-10
|
BT
|
4-7
|
Keterangan:
BT : Belum terlihat (apabila peserta didik belum
memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya
tanda-tanda perilaku dinyatakan dalam
indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperhatikan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam
insikator secara konsisten).
MK : Mulai Membudaya / terbiasa (apabila peserta didik
terus-menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam
indikator secara konsisten.
b.
Penilaian Psikomotorik
No
|
Nama Peserta Didik
|
Aspek yang dinilai
|
Skors Maksimal
|
Nilai
|
Ketuntasan
|
Tindak Lanjut
|
|||||
1
|
2
|
3
|
|
|
T
|
TT
|
R
|
P
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aspek dan
rubrik penilaian:
1)
Kejelasan dan kedalaman informasi:
a.
Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan
kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
b.
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c.
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi kurang lengkap, skor 10.
2)
Keaktifan dalam diskusi
a)
Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam
diskusi, skor 30.
b)
Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor
20.
c)
Jika kelompok tersebut berperan kurang aktif dalam
diskusi, skor 10.
3)
Kejelasan dan kerapian presentasi
a)
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
sangat jelas dan rapi, skor 40.
b)
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
jelas dan rapi, skor 30.
c)
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
sangat jelas dan kurang rapi, skor 20.
d)
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
kurang jelas dan tidak rapi, skor 10.
c.
Penilaian Kognitif
Rubrik
Penilaian Uraian (Terlampir)
No
|
Soal
|
Skor
|
1
|
Sebutkan!
|
10
|
2
|
Sebutkan!
|
15
|
3
|
Mengapa?
|
25
|
4
|
Jelaskan!
|
30
|
5
|
Berikanlah!
|
20
|
2.
Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali
oleh guru pada materiiamn kepada kitab-kitab Allah swt
3.
Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, maka mengerjakan soal pengayaan yang disediakan
guru pembimbingnya. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta
didik yang berhasil dalam pengayaan.
Palembang, 27
Agustus 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Hj. Agustina, S.Pd.I., M.Si Indra
Jayus Putra
NIP. 196408021987032002 NIM. 1652100112
Lampiran RPP 5 Pembelajaran Berbasis
Logis-Matematis
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
SMA Muhammadiyah 6 Palembang
Mata
Pelajaran : PAI
Kelas/Semester :
X/I
Materi
pokok : Ketentuan zakat
dalam Islam
Alokasi
Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI.1
|
Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya.
|
KI.2
|
Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
KI.3
|
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata).
|
KI.4
|
Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori).
|
B.
Kompetensi Dasar
1.1
Meyakini
kebenaran konsep zakat dalam menghilangkan kesenjangan antara yang kaya dan
yang miskin
1.2
Menelaah
ketentuan Islam tentang zakat dan hikmahnya
1.3
Mengidentifikasi
undang-undang pengelolaan zakat
1.4
Menunjukan
contoh penerapan ketentuan zakat
C.
Indikator
1.
Menjelaskan
ketentuan zakat dalam Islam
2.
Menjelaskan
macam-macam zakat
3.
Memberikan
contoh penerapan zakat sesuai dengan undang-undang
4.
Mempraktikan
penghitungan zakat
5.
Menjelaskan
hikmah zakat
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Menjelaskan
ketentuan zakat dalam Islam dengan benar
2.
Menjelaskan
macam-macam zakat dengan benar
3.
Memberikan
contoh penerapan zakat sesuai dengan undang-undang dengan benar
4.
Mempraktikan
perhitungan zakat dengan benar
5.
Menjelaskan
hikmah zakat dengan baik dan benar
E. Sumber Belajar
Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas VII
F. Materi Ajar
1.
Pengertian
Zakat
Zakat adalah
sesuatu yang hukumnya wajib diberikan dari sekumpulan harta benda tertentu,
menurut sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak
menerimanya. Hukum mengeluarkan zakat adalah fardhum’ain.
2.
Macam-macam
Zakat
a.
Zakat
Fitrah, zakat yang dikeluarkan oleh setiap muslim setahun sekali berupa makanan
pokok sesuai kadar yang telah ditentukan oleh syara’ untuk memberi makan kepada
orang-orang miskin serta sebagai rasa syukur kepada Allah atas selesainya
menunaikan kewajiban puasa agar kebutuhan mereka tercukupi pada hari raya.
Adapun
syarat-syarat wajib zakat fitrah terdiri atas:
1)
Islam
2)
Lahir
sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan
3)
Memilikikelebihan
harta dan keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan untuk yang wajib
dinafkahinyabaik manusia ataupun binatang pada malam hari raya dan siang
harinya.
Hukum membayar Zakat Fitrah adalah wajib bagi setiapmuslim yang
memiliki sisa bahan makanan sebanyak satu sha’ (sekitar 2,5 kg) untuk dirinya
dan keluarganya selama sehari semalam ketika hari raya.
b.
Zakat
Mal, ialah zakat segala sesuatu yang dimilki (dikuasai) dan dapat dipergunakan.
Jadi Zakat Mal juga disebut zakat harta yaitu kewajiban umat Islam yang
memiliki harta benda tertentu untuk diberikan kepada yang berhak sesuai dengan
ketentuan nisab (ukuran banyaknya) dan dalam jangka waktu tertentu. Adapun
tujuan dari zakat mal adalah untuk membersihkan atau menyucikan harta benda
mereka dari hak-hak kaum miskin diantara umat Islam.
Syarat-syarat
Harta yang wajib Dikeluarkan Zakatnya
1)
Harta
tersebut harus didapat dengan cara yang baik dan halal.
2)
Harta
tersebut berkembang dan berpotensi untuk dikembangkan, misal melalui kegiatan
usaha perdagangan dan lain-lain.
3)
Milik
penuh, harta tersebut dibawah kontrol kekuasaan pemiliknya, dan tidak
tersangkut dengan hak orang lain.
4)
Mencapai
nisab, mencapai jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena kewajiban zakat.
5)
Sudah
mencapai satu tahun kepemilikan
Yang berhak menerima zakat ada 8 golongan atau kelompok, yaitu
fakir, miskin, amil, mualaf, budak, gharim, fisabilillah, ibnu sabil.
3.
Identifikasi
Undang-undang Zakat
Dalam rangka
meningkatkan kualitas umat islam, pemerintah telah membuat peraturan
perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, yaitu Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengeloalaan zakat. Undang-undang ini
merupakan pengganti Undang-undang nomor 38 tahun 1999.
G.
Media Pembelajaran
1.
Media :
Powerpoint
2.
Alat dan Bahan : Infokus, Papan Tulis
H.
Pendekatan/Strategi/Metode
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi,
Tanya Jawab, Pembelajaran berbasis logis-matematis
I.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
·
Guru
memberikan salam dan mengajak siswa berdo’a
·
Guru
memeriksan kehadiran siswa
·
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya,
·
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
·
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
·
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
·
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
·
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
·
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
|
10 Menit
|
Kegiatan inti
Mengamati
·
Siswa
difasilitasi untuk membaca sumber dari buku siswa
·
Siswa
difasilitasi untuk melihat tayangan video tenatng zakat
Menanya
·
Siswa
mengklarifikasi informasi yang didapatnya dari tahap mengamati
·
Siswa
melakukan tanya jawab sesuai topik dengan guru
Mengeksplorasi
·
Guru
menanyakan tentang konsep dari suatu objek yang mencangkup maksud, makna,
hakikat, hubungan, dan contoh-contoh, kemudian peserta didik menjawab
pertanyaan tersebut
·
Guru
kemudian menanyakan tentang fakta-fakta yang secara rasional memiliki
hubungan langsung dengan asumsi yang dikemukakan sebelumnya dan peserta didik
mengemukakan dengan rasional.
·
Guru
mengajukan pertanyaan tentang cara pandang, posisi, atau perspektif peserta
didik dalam menjawab berbagai pertanyaan
Mengasosiasi
·
Siswa
mendiskusikan kepada kelompoknya terhadap pertanyaan yang telah diberikan
oleh guru
Mengkomunikasikan
·
Siswa
menyajikan hasil diskusi secara lisan
·
Siswa
menyajikan hasil diskusi cara menghitung zakat secara tertulis di papan tulis
|
70 Menit
|
Penutup
·
Bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi
·
Guru
meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket
dengan individu
·
Guru
mengajak peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa
·
Guru
mengucap salam sebelum keluar kelas
|
10 Menit
|
J.
Penilaian
1.
Penilaian Sikap
No
|
Nama Peserta didik
|
Aktifitas
|
|||||||||||||||
Kerjasama
|
Keaktifan
|
Partisipasi
|
Inisiatif
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rubrik
Penilaian:
a. Apabila peserta didik belum memperhatikan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator.
b. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tapi
belum konsisten yang dinyatakan dalam indikator.
c. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan
sudah konsisten yang dinyatakan dalam indikator.
d. Apabila sudah memperlihatkan perilaku
kebiasaan yang dinyatakan dalam indikator.
Catatan:
Penugasan nilai
disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.
Rentang skor =
Skor maksimal-Skor Minimal
= 16-4
= 12
MK
|
14-16
|
MB
|
11-13
|
MT
|
8-10
|
BT
|
4-7
|
Keterangan:
BT : Belum terlihat (apabila peserta didik belum
memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya
tanda-tanda perilaku dinyatakan dalam
indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperhatikan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam
insikator secara konsisten).
MK : Mulai Membudaya / terbiasa (apabila peserta didik
terus-menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam
indikator secara konsisten.
2.
Penilaian Psikomotorik
No
|
Nama Peserta Didik
|
Aspek yang dinilai
|
Skors Maksimal
|
Nilai
|
Ketuntasan
|
Tindak Lanjut
|
|||||
1
|
2
|
3
|
|
|
T
|
TT
|
R
|
P
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aspek dan
rubrik penilaian:
a.
Kejelasan dan kedalaman informasi:
1)
Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan
kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
2)
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
3)
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi kurang lengkap, skor 10.
b.
Keaktifan dalam diskusi
1)
Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam
diskusi, skor 30.
2)
Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor
20.
3)
Jika kelompok tersebut berperan kurang aktif dalam
diskusi, skor 10.
4)
Kejelasan dan kerapian presentasi
c.
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
sangat jelas dan rapi, skor 40.
d.
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
jelas dan rapi, skor 30.
e.
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
sangat jelas dan kurang rapi, skor 20.
f.
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
kurang jelas dan tidak rapi, skor 10.
K.
Penilaian Kognitif
Rubrik Penilaian
Uraian (Terlampir)
No
|
Soal
|
Skor
|
1
|
Sebutkan!
|
10
|
2
|
Sebutkan!
|
15
|
3
|
Mengapa?
|
25
|
4
|
Jelaskan!
|
30
|
5
|
Berikanlah!
|
20
|
1.
Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali
oleh guru pada materiiamn kepada kitab-kitab Allah swt
2.
Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, maka mengerjakan soal pengayaan yang disediakan
guru pembimbingnya. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta
didik yang berhasil dalam pengayaan.
Palembang, 27
Agustus 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Hj. Agustina, S.Pd.I., M.Si Indra
Jayus Putra
NIP. 196408021987032002 NIM. 1652100112
Lampiran RPP 6 Metode Snowball
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
SMP Al-Islam Surakarta
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester :
VII/Ganjil
Materi Pokok :
Cinta Ilmu Pengetahuan
Alokasi Waktu : 2
x 40 menit (1 kali pertemuan)
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghargai,
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang
tampak mata).
4.
Mencoba,
mengolah, dan menyaji, dalam ranah
konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori).
B.
Kompetensi Dasar
2.1
Memahami
isi kandungan Q.S. Al-Mujadilah (58) : 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55) : 33, serta Hadis
terkait tentang menuntut ilmu
C.
Indikator
1. Membaca Q.S. Al-Mujadilah (58) : 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55) : 33
dengan tartil (metode qiroati)
2. Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Mujadilah (58) : 11 dan Q.S. Ar-Rahman
(55) : 33 dengan lancar
D.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menyebutkan arti Q.S. Al-Mujadilah (58) : 11
dan Q.S. Ar-Rahman (55) : 33 serta hadis tentang menuntut ilmu
2. Peserta didik mampu mendemonstrasikan hafalan surat Ar-Rahman (58)
: 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55) : 33 dengan lancar.
E.
Materi Pembelajaran
1.
Ayat
dan Hadits Tentang Ilmu pengetahuan
Membaca Q.S. ar-Rahman/55: 33
“Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu
menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)”. (Q.S. ar-Rahman/55: 33)
Membaca Q.S. al-Mujadalah/58: 11
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,”Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadalah/58: 11)
2.
Isi
kandungan surat ar –Rahman ayat 53
Kandungan
Q.S. ar-Rahman/55: 33 serta Hadis Terkait Isi kandungan Q.S. arRahman/55: 33
san gat cocok untuk kalian pelajari karena ayat ini menjelaskan pentingnya ilmu
pengetahuan bagi kehidupan umat manusia. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat
mengetahui benda-benda langit. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat
menjelajahi angkasa raya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu menembus
sekat-sekat yang selama ini belum terkuak. Hebat, bukan?
Manusia diberi
potensi oleh Allah Swt. berupa akal. Akal ini harus terus diasah, diberdayakan
dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia bisa mendapatkan ilmu
dan wawasan yang baru. Dengan ilmu, manusia dapat berkarya untuk kehidupan yang
lebih baik.
Nabi Muhammad saw. bersabda:
“Dari Anas ibn
Malik r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu itu adalah
kewajiban bagi setiap orang Islam”. (H.R. Ibn Majah)
Tentang
pentingnya menuntut ilmu, Imam Sy±fi‘³ dalam kitab D³w±n juga menegaskan:
“Barang
siapa yang menghendaki dunia, maka harus dengan ilmu. Barang siapa yang
menghendaki akhirat maka harus dengan ilmu.” Nasihat Imam Syafi‘i tersebut
mengisyaratkan bahwa kemudahan dan kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat
dapat dicapai oleh manusia melalui ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak
akan mudah diperoleh, kecuali dengan beberapa cara dan strategi yang harus
dilalui. Dalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan menegaskan:
“Saudaraku,engkau
tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:
kecerdasan, kemauan yang kuat, kesungguhan, perbekalan yang cukup, dan
kedekatan dengan guru dalam waktu yang lama.”
Ungkapan
Imam Syafi‘³ di atas penting diketahui oleh orang-orang yang sedang asyik
menuntut ilmu. Cara ini perlu dilakukan agar berhasil. Perlu adanya semangat
juang, harus dekat, akrab, dan hormat kepada guru agar ilmunya berkah. Mencari
ilmu juga perlu waktu yang lama.
3.
Kandungan
Surat al-Mujadalah ayat 11
Menjelaskan
keutamaan orangOrang beriman dan berilmu pengetahuan. Kalau Q.S. arRahm±n/55:33
menjelaskan pentingnya ilmu pengetahuan, maka ayat ini menegaskan bahwa orang
yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt.
Mengapa
orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya? Sudah
tentu, orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan luas akan dihormati
oleh orang lain, diberi kepercayaan untuk mengendalikan atau mengelola apa saja
yang terjadi dalam kehidupan ini. Ini artinya tingkatan orang yang beriman dan
berilmu lebih tinggi dibanding orang yang tidak berilmu.
Ayat
ini juga menjelaskan tentang belapang-lapanglah kalian ketika berada di dalam
majlis (tempat mencari ilmu). Yakni apabila kita berada di tempat menuntut ilmu, baik itu di kelas, masjid, majlis taklim dan lain
sebagainya, kita harus memberikan kesempatan kepada orang lain untuk sama-sama
mendapatkan tempat duduk yang layak.
Akan
tetapi perlu diingat bahwa orang yang beriman, tetapi tidak berilmu, dia akan
lemah. Oleh karena itu, keimanan sese orang yang tidak didasari atas ilmu
pengetahuan tidak akan kuat. Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tetapi
tidak beriman, ia akan tersesat. Karena ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak
untuk kebaikan sesama.
F.
Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Snowball Throwing
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Al Qur’an
Buku siswa Kemdikbud
Gambar/ video/multimedia interaktif
Buku Tulis Catatan
H.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
·
Guru
mengucapkan salam
·
Guru
membaca absensi siswa
·
Guru
memreview pelajaran yang lampau
|
10 Menit
|
Kegiatan inti
Mengamati
·
Mencermati
bacaan Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33.
·
Menyimak
dan membaca Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33 serta hadis
tentang semangat menuntut ilmu.
Menanya
·
Dengan
dimotivasi oleh guru mengajukan
pertanyaan tentang pentingnya menuntut ilmu, apa hukum menuntut ilmu, atau
pertanyaan lain yang relevan.
·
Mengajukan
pertanyaan mengenai arti kandungan Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S.
Ar-Rahman (55):33.
Eksperimen/Explore
·
Guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi tentang menuntut ilmu.
·
Masing-masing
ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
·
Kemudian
masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
·
Kemudian
kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain.
·
Siswa
yang mendapat lemparan bola diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan
yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut.
·
Guru
mengevaluasi pembenaran jawaban.
Mengasosiasi
·
Melakukan
koreksi secara berkelompok terhadap soal dan jawaban yang telah dibuat siswa.
·
Mengidentifikasi dan menganalisis tentang menuntut ilmu,
yang terdapat pada Q.S. Al-Mujadilah (58): 11, Q.S. Ar-Rahman (55):33 dan
hadis.
Mengkomunikasi
·
Mendemonstrasikan
hafalan Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33.
·
Menyusun
kesimpulan kandungan ayat dengan bimbingan guru.
|
60 Menit
|
Penutup
·
Bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi
·
Guru
memberi tugas untuk pertemuan yang akan datang
·
Guru
mengajak peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa
·
Guru
mengucap salam sebelum keluar kelas
|
10 Menit
|
I.
Penilaian
1.
Sikap Spiritual
a.
Teknik
penilaian: Penilaian diri
b.
Bentuk
instrumen: Lembar penilaian diri
c.
Kisi-kisi:
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir Instrumen
|
1
|
Meyakini bahwa sumer ilmu bersumber dari Allah
|
Terlampir
|
2
|
Meyakini bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah SWT
|
Terlampir
|
3
|
Meyakini bahwa umat Islam wajib mempunyai ilmu
|
Terlampir
|
4
|
Meyakini bahwa setiap ilmuitu harus diamalkan
|
Terlampir
|
5
|
Meyakini bahwa Allah SWT memuliakan terhadap orang yang berilmu
|
Terlampir
|
2.
Sikap Sosial
a.
Teknik
penlaian: Penilaian antar teman
b.
Bentuk
instrumen: lembar penilaian
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir Instrumen
|
1
|
Suka mengajarkan ilmu pengetahuan kepada teman
|
Terlampir
|
2
|
Segera memberikan bantuan pemahaman ketika dimintai tolong
temannya tentang pelajaran
|
Terlampir
|
3
|
Tidak pelit ketika temannya meminjam buku pelajaran
|
Terlampir
|
4
|
Tidak menyombongkan diri karena ilmu yang ia miliki
|
Terlampir
|
5
|
Tidak membeda-bedakan pergaulan dengan dasar kepandaian
|
Terlampir
|
3.
Pengetahuan
a.
Teknik
penilaian: tes lisan
b.
Bentuk
instrumen: lembar penilaian tes lisan
c.
Kisi-kisi:
No.
|
Indikator
|
Butir Instrumen
|
1
|
Dapat mengartikan Q.S. Ar-Rahman ayat 33
|
Artikan Q.S Ar-Rahman ayat 33 dengan benar
|
2
|
Dapat mengartikan Q.S. Al-Mujadalah ayat 11
|
Artikan Q.S. Al-Mujadalah ayat 11 dengan benar
|
3
|
Dapat mengartikan salah satu hadits yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan
|
Artikan salah satu hadits yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
|
4.
Keterampilan
a.
Teknik
penilaian: Performance
b.
Bentuk
instrumen: Praktik
c.
Kisi-kisi:
No.
|
Keterampilan
|
Butir Instrumen
|
1
|
Dapat membaca Q.S Ar-Rahman ayat 33
|
Bacalah Q.S. Ar-Rahman ayat 33 dengan tartil
|
2
|
Dapat dapat membaca Q.S. Al-Mujadalah ayat 11
|
Bacalah Q.S. Al-Mujadalah ayat 11 dengan tertil
|
Palembang, Desember 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Benyamin, S.Pd, MM Indra
Jayus Putra
No comments:
Post a Comment