PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
(
Teknik-teknik dalam Proses Belajar Mengajar )
Dosen
Pengampu :
SYARNUBI,
M.Pd.I.
Di
susun oleh:
Nama
: Ismiyanti
NIM:
1652100118
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2018
A.
PENDAHULUAN
Istilah teknik dalam
pembelajaran didefinisikan dengan cara-cara dan alat yang digunakan oleh guru
dalam rangka mencapai suatu tujuan, langsung dalam pelaksaan pelajaran pada
waktu itu.
Teknik dalam pembelajaran,
merupakan penjelasan dan penjabaran suatu metode pembelajaran, maka sudah tentu
bahwa kutipan definisi teknik tersebut perlu dilengkapi dengan pijakan pada
metode tertentu.
Dengan demikian maka
dapat di pahami bahwa teknik dalam pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
dayaupaya, atau usaha-usaha yang ditempuh oleh seseorang guru dalam rangkauntuk
mencapai suatu tujuan pengajaran dengan cara yang palingpraktis, namun tetap
harus selalu merujuk dan berpijak pada metode tertentu.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Istilah teknik dalam pembelajaran didefinisikan dengan cara-cara dan
alat yang digunakan oleh guru dalam rangka mencapai suatu tujuan, langsung
dalam pelaksaan pelajaran pada waktu itu. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan
oleh Azhar Arsyad, bahwa teknik yaitu apa yang sesungguhnya terjadi didalam
kelas dan merupakan peaksaan dari metode yang sifatnya implementatif.[1]
Menurut
Thorndike yang di kutip oleh Syarnubi, belajar adalah pembentukan hubungan antara
stimulus dan respon antara aksi dan reaksi.[2]
Belajar
merupakan upaya peningkatan diri atau perubahan diri melalui berbagai proses
dan latihan dan bukan merupakan peristiwa yang terjadi secara kebetulan.
Kebiasaan belajar yang baik tidak dapat dibentuk dalam waktu yang singkat. Akan
tetapi, perlu dikembangkan secara bertahap.[3]
Pengajaran
yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dlam proses belajar
dan mengajar antara tenaga kependidikan dan peserta didik. Pelatihan yaitu sama
dengan pengajaran khusunya untuk mengembangkan keterampilan tertentu.[4]
Jadi,
teknik pembelajaran dapat diartikan sebagaicara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlahnya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan
netode diskusi, perlu digunakan teknis yang berbeda pada kelas yang siswanya
tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru
pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Dengan demikian bahwa teknik dalam
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai daya upaya, atau usaha-usaha yang
ditempuh oleh seseorang guru dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan
pengejaran denan car yang paling praktis, namun tetap harus selalu merujuk atau
berpijak pada metode tertentu.
Menurut
Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa teknik adalah jalan, alat,
atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik
kearah tujuan yang ingin dicapai.[5]
2.
Macam-macam
Teknik Pembelajaran
a.
Teknik
Diskusi
Teknik menciptakan
sebuah ruang yang terbuka dan penuh rasa hormat serta saling menghargai adalah bagian
yang amat penting dalam proses diskusi. Berbagi adalah sebuah proses penguatan
dimana ketika seorang siswa bicara tentang perasaannya yang berkaitan dengan
nilai, situasi tersebut dapat menegaskan lagi tentang sudut pandangnya dan
mengembangkan empati para pendengar yang lain. Hal-hal atau pandangan yang
sifatnya negatif dapat diterima sebagai bagian dari proses eksplorasi, dan terbuka
untuk dipertanyakan lebih lanjut. Dalam beberapa aktivitas Menghidupkan Nilai,
biasanya terdapat berbagai pertanyaan pembuka sebagai bahan diskusi, yang
mengarah pada proses eksplorasi kognitif lebih lanjut dan penemuan berbagai
alternatif.[6]
Teknik diskusi adalah
salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seseorang guru
disekolah. Di dalam diskusi ini terdapat proses interaksi antara dua atau lebih
individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, informasi,
memecahkan masalah,dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif
sebagai pendengar saja.[7]
Teknik
diskusi merupakan suatu suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang
dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan
argumentasinyauntuk memperkuat pendapatnya. Diskusi ditinjau dari tujuannya
dibedakan menjadi tiga yaitu:[8]
1) The
Social Problem Meeting
Merupakan
teknik pembelajaran dengan tujuan berbincang-bincang menyelesaikan masalah
sosial dilingkungan.
2) The
Open Ended Meeting
Berbincang-bincang
mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana
kita berada.
3) The
Educational Diagnosis Meeting
Berbincang-bincang
mengenai tugas tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi pemahaman agar lebih
baik.
Tujuan teknik ini adalah:
1)
Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar
berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan
pikiran-pikirannya.
2)
Mengambil suatu jawaban yang didasarkan atas pertimbangan
yang seksama.
Kelebihan teknik diskusi:
1)
Terjadinya interaksi yang tinggi antara komunikator dan
komunikan.
2)
Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis.
3)
Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar
berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan
pikiran-pikirannya.
Kekurangan
teknik diskusi:[9]
1)
Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu.
2)
Tidak semua argument bisa dilayani atau di ajukan untuk
dijawab.
b. Teknik Kerja Kelompok
Teknik kerja
kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang
sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka
bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu,
dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
Tujuan teknik kerja kelompok :
1) Agar siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka.
2) Agar guru dapat lebih memperhatikan kemampuan siswa.
3) Agar para siswa bisa menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu
masalah.
c.
Teknik Penemuan (Discovery)
dan Stimulusi
Teknik
penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses mental yang
harus mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.
Yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti
menggolong-golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya.
Sedangkan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental
itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberiakan instruksi.[11]
Kelebihan teknik penemuan:
1) Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri
siswa.
2) Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan masing-masing.
3) Taknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak
kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalamproses kognitif atau pengarahan
siswa.
4) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat
pribadi atau individual sehigga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa
siswa tersebut.
Kelemahan
teknik penemuan:
1) Ada yang berpendapat bahwa proses mental initerlalu
meningkatkan proses pengertian saja.
2) Teknik ini tidak memerikan kesempatan berfikir secara
kreatif.
3) Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental.
4) Bilakela terlalu besar penggunaan teknik ini kurang
berhasil.
5) Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan
perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik
penemuan.[12]
d.
Teknik simulasi
Teknik simulasi merupakan cara
mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang
yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam
tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa
memegang peranaan sebagai orang lain.[13]
Kelebihan tekni stimulasi:
1) Dapat menyenangkan siswa.
2) Untuk mengembangkan kreatifitas siswa.
3) Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan
yang sebenarnya.
4) Mengurangi hal-hal yang verbalistik.
5) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
Kelemahan
teknik stimulasi:
1) Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat
dilaporkan oleh riset.
2) Terlalu mahal biayanya.
3) Banyak orang meragukan hasilnya karena sering tidak
dikiutsertakan elemen-elemen penting.
4) Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa.[14]
e.
Teknik Inquiry
Inquiry adalah teknik
pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah
ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok
mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari,
meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang
tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga
diperoleh kesimpulan terakhir.
Tehnik
inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau
peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.[15]
Kelebihan teknik inquiry:
1) Mendorong siswa untuk berfikir dan
atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur dan terbuka.
2) Situasi proses belajar menjadi lebih
merangsang.
3) Dapat mementuk dan mengembangkan sel
consept padadiri siswa.
4) Membantu dalam menggunakan ingatan
dan transfer pada situasi belajar yang baru.
5) Mendorong siswa untuk berfikir
intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
Kelemahan teknik inquiry:
1) Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya
untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep.[16]
f.
Teknik eksperimen dan demonstrasi
Teknik Eksperimen merupakan salah satu cara mengajar
dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
Teknik demonstrasi merupakan
tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru
menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.[17]
g. Teknik Karya Wisata
Teknik karya wisata merupakan tehnik mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
h. Teknik Ceramah
Teknik ceramah
ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam
sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya kepada
siswa secara lisan atau ceramah.
Tehnik ceramah adalah :
memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat
tertentu. Dengan kata lain tehnik ini adalah sebuah tehnik mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang
pada umumnya mengikuti secara pasif. Tehnik ini disebut juga dengan tehnik kuliah atau tehnik pidato.[18]
i.
Teknik Pertanyaan Kuis/ Tes
Dalam teknik
pembelajaran ini siswa diminta secara aktif terliat dalam menciptakan kuis dan
bahan-bahan tes yang akan digunakan guru, baik sebagian atau seluruhnya,
yangakan digunakan sebagai bahan ulangan nantinya, bergantung pada keinginan
guru. Pertanyaan kuis itu dituliskan dalam sehelai kertas, maksimal dua
pertanyaan saja pada setiap siwa.
j.
Teknik Pembelajaran Kode Jari
Dengan teknik
ini guru segera mendapatkan masukkan tentang tingkat pemahaman siswa terhadap
bahan ajar tanpa mengunakan waktu tuggu. Para siswa diberikan pertanyaan dan
diintruksikan untuk menjawab pertanyaan dengan cara mengangkat tangannya dan
menunjukkan sejumlah jari ditangan keatas sesuai kesepakatan guru dengan siswa.[19]
C.
SIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Teknik merupakan suatu alat
yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah
dipilih untuk peserta didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai dengan
pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.
2.
Diskusi adalahsebuahinteraksi komunikasi antaradua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara
mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar.
3.
Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam
kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.
4.
Teknik
penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses mental yang
harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.
5.
Teknik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar
dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru. Tehnik demonstrasi merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau
tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
6.
Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama
dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan
pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar,
Arsyad, 2010. Bahasa Arab dan Metode
Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Djamarah,
Saipul Bahri dan Zain, Aswan, 2006. Strategi
Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta
Harto, Kasinyo.
2018. Model Pengembangan Pembelajaran PAI Berbasis LVE, Tadrib, Vol. IV, No.1
Misdar, Muh,
Abdullah Idi, M. Isnaini, Mardeli, Hulhijrah, dan Syarnubi. Proses Pembelajaran di Program Studi PAI
FITK UIN Raden Fatah Palembang. 2017. Tadrib. Vol. III, No.1
Roestiya, 2008. Strategi
Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta
Sutikno, Sobrry dan Fathuraman, Pupuh, 2010. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: ReplikaAditama
Uno, Hamzah B., 2009. Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif). Jakarta: Bumi Aksara
Warsono dan Hariyanto,2012. Pembelajaran Aktif (Teori dan Asasmen), Bandung: Remaja Rosda Karya
LAMPIRAN
RENCANA P ELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah/Madrasah : MA Unggulan Aisyiyah Palembang
Mata Pelajaran :
Aqidah Akhlaq
Kelas/Smt :
Sepuluh (X) / Ganjil
Materi
Pokok : Akhlak
Islami
Alokasi Waktu :
2x45 Menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Mengembangkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotongroyong,
kerjasama, cinta damai. Responsip dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa
KI-3: Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konsepteptual, procedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait fenomena kejadian memecahan serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampumenggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1
:
Menghayati akhlak Islam dan metode peningkatan kualitasnya
1.2
: Terbiasa menerapkan
metode peningkatan kualitas akhlak dalam kehidupan.
B. Indikator
Pembelajaran
1.
Menjelaskan pengertian akhlak
2.
Menjelaskan akhlak dalam konsep islam
3.
Menyebutkan ciri-ciri akhlak
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa
dapat menjelaskan pengertian akhlak
3. Siswa
dapat menjelaskan akhlaq
dalam konsep Islam
4. Siswa
dapat menyebutkan ciri-ciri akhlaq Islam
E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
1. Pengertian akhlak
Secara bahasa kata akhlak berasal dari bahasa Arab al-akhlak, yang
merupakan bentuk jamak dari kata khuluq atau al-khaliq yang berarti:
a. tabiat, budi
pekerti
b. kebiasaan atau adat
c. keperwiraan,
kesatriaan, kejantanan
Sedangkan pengertian secara istilah, akhlak adalah suatu keadaan yang
melekat pada jiwa manusia, yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah,
tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan
(hal) tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan
akal dan hukum Islam, disebut akhlak yang baik. Jika perbuatan-perbuatan yang
timbul itu tidak baik, dinamakan akhlak yang buruk. Sebagian ulama’ memberi defnisi
mengenai akhlak.
2. Cara Meningkatan Kualitas Akhlak
a.
Melalui perumpamaan (tamtsil)
b.
Melalui keteladanan (uswatun
hasanah)
c.
Melalui Latihan
dan Pengamalan
d.
Melalui Ibrah
dan Mau’idhah
3.
Ciri-ciri
akhlak Islami
a.
Kebaikannya
bersifat mutlak (al-khairiyah al-mutlaqah)
b.
Kebaikannya
bersifat menyeluruh (al-salahiyyah
al-ammah)
c.
Kewajiban
yang harus dipatuhi (al-ilzam al-mustajab)
d.
Pengawasan
yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhita)
E. Metode
Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model Pembelajaran: active learning
3. Metode:
•
Ceramah
•
Card
short
•
Jigsaw
F. Media, Alat,
dan
1. Media
-
kartu warna
2.
Alat/Bahan dan Sumber Belajar
-
Buku Ajar siswa Akidah Akhlak Kelas X
-
Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahannya
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
|
10’
|
|
1)
Guru
mengucapkan salam
2)
Mengajak
semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa
3)
Guru
melakukan absensi siswa.
4)
Memberikan
informasi kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran.
5)
Guru
menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
|
||
Kegiatan
Inti
|
65’
|
|
1) Guru membagikan kartun (kertas) warna-warni
kepada siswa untuk membagi kelompok
2) Setelah itu guru mengumpulkan
siswa yang mendapatkan kartu yang sama
3) Sehingga
terbentuklah kelompok yang baru menjadi 3 kelompok
4) Guru memberikan
materi kepada masing-masing kelompok, yakni kelompok pertama membahas cara
meningkatkan kualitas akhlak, kelompok kedua membahas tentang membahas
tentang akhlak islami, klelompok
terakhir membahas tentang contoh akhlak islamiyah.
5) Setelah anggota dari kelompok selesai mendiskusikan materi yang di
bahasnya, maka selanjutnya guru membagi kembali kelompok awal tadi dengan
kelompok yang lain untuk berbagi materi yang telah di diskusikan.
6) guru
meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk memprsentasikan hasil
diskusi yang telah dilakukan.
7) kemudian setelah perwakilan kelompok mendiskusikan hasil diskusinya
dan kelompok yang lain memberi pertanyaan kepada kelompok yang persentasi.
8) gurun dan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah
dilakukan.
|
|
|
Kegiatan Menutup
|
15’
|
|
1)
Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi
pembelajaran yang telah dilaksanakan
2)
Melakukan penguatan materi pembelajaran yang telah
dilakukan.
3) Guru memberikan tugas untuk mencari bahan bacaan sesuai materi ajar
“metode peningkatan
kualitas akhlaq”
4)
Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca
doa.
|
|
H. Penilaian
Lampiran
1. Instrument
penilaian dengan pedoman penskoran
2. Instrumen
penilaian sikap
3. Instrumen
penilaian pengetahuan ( tes tulis)
4. Instrumen
penilaian ketrampilan (tes performance)
PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap
spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut
:
4 =
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 =
sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik :
………………….
Kelas :
………………….
Tanggal Pengamatan :
…………………..
Materi Pokok :
…………………..
No
|
Aspek Pengamatan
|
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Berdoa
sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
|
|
|
|
|
2
|
Mengucapkan
rasa syukur atas karunia Tuhan
|
|
|
|
|
3
|
Memberi salam sebelum dan sesudah presentasi
|
|
|
|
|
4
|
Menyatakan
kekaguman atas kebesaran Tuhan
|
|
|
|
|
5
|
Merasakan
kebesaran Tuhan saat belajar
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP JUJUR
Nama Peserta Didik :………………….
Kelas :………………….
Materi Pokok :………………….
Tanggal :………………….
PETUNJUK
•
Bacalah pernyataan yang
ada di dalam kolom dengan teliti
•
berilah tanda cek
(√)sesuai dengan kondisi dan keadaan
kalian sehari-hari
No
|
Pernyataan
|
TP
|
KD
|
SR
|
SL
|
1
|
Saya
tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan
|
|
|
|
|
2
|
Saya
menyalin karya orang lain dengan menyebutkan sumbernya
|
|
|
|
|
3
|
Saya
melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan barang
|
|
|
|
|
4
|
Saya
berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
|
|
|
|
|
5
|
Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang lain
|
|
|
|
|
Keterangan :
•
SL = Selalu, apabila
selalu melakukan sesuai pernyataan yang
diberikan
•
SR = Sering, apabila
sering melakukan sesuai pernyataan yang diberikan
•
KD = Kadang-kadang,
apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
•
TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan sesuai pernyataan
Lembar Penilaian Antar peserta didik
Sikap Disiplin (PENILAIAN TEMAN
SEJAWAT)
Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4 =
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 =
sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Masuk kelas tepat waktu
|
|
|
|
|
2
|
Mengumpulkan tugas tepat waktu
|
|
|
|
|
3
|
Memakai
seragam sesuai tata tertib
|
|
|
|
|
4
|
Mengerjakan tugas yang diberikan
|
|
|
|
|
5
|
Tertib dalam mengikuti pembelajaran
|
|
|
|
|
6
|
Membawa buku teks sesuai mata pelajaran
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Contoh : Skor diperoleh 20, skor tertinggi 4 x 6 pernyataan = 24, maka skor akhir:
X 4 = 3.33
|
24
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik :
apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik :
apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup :
apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
Kurang :
apabila memperoleh skor : skor <
1.33
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
SOAL
- Prilaku jiwa seseorang yang mendorong
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan dinamakan....
a.
Etika c.
Akhlak
b.
Akidah d.
moral
- Dari segi etimologi (bahasa), etika
berasal dari kata ethos yang artinya...
a.
Kasih sayang c.
Watak
b.
Akhlak d.
Kebiasaan
3.
Secara terminologi, etika adalah.....
a.
Akhlak yang dimiliki seseorang
b.
Tingkah laku baik atau buruk yang ada diri manusia
c.
Ilmu
yang mempelajari tentang asas-asas moral atau akhlak seseorang
d.
Watak,
kesusilaan atau adat
4.
Sesungguhnya Allah swt. Mewajibkan kaum muslimin untuk
bersikap santun terhadap Roulullah. Hal ini sesuai dengan fieman Allah dalam
surah, ....kecuali
a.
QS. Al-Hujarat/49:1 c.
QS. Al-Ahzab/33:2
b.
QS. An-Nur/24:62 d.
QS. Al-Hujurat/49:4-5
5.
Moral, akhlak, budi pekerti, dan etika memiliki objek
yang samayaitu membahas tentang perbuatan manusia yang berdasarkan...
a.
Hati nuriani manusia c.
konsep-konsep
b.
Baik atau buruk d.
Benar atau salah
Tugas/Portofolioada
Skor penilaian sebagai berikut:
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan
tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta tanggapannya benar, nilai 100
d. Jikapesertadidikdapatmengumpulkantugasnyasetelahwaktuyangditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
e. Jikapesertadidikdapatmengumpulkantugasnyasetelahwaktuyangditentukan
dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik
adalah sebagai berikut.
f. Jumlah nilai rata-rata pada kolom“Ayoberlatih”pilihanganda/uraian dantugas x 50%.
g. Jumlah nilai rata-rata pada kolom
diskusi, penerapan x 50%.
Nilai akhir= nilai a + nilai b
Kunci Jawaban
a. Penerapan
kebijakan guru
b.
Pilihan ganda
1.
C
2.
C
3.
B
4.
B
5.
A
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)
Kelas:
............................
Nama:
............................
Topik:
..........................
No
|
Materi Yang Harus Dikuasai
|
Aspek Penilaian
|
Catatan
|
|||
Lancar
|
Fasih
|
Intonasi
|
Ekpresi
|
|
||
1
|
Menghafal Ayat tentang akhlaq
|
|
|
|
|
|
2
|
Menghafal Doa bercermin
|
|
|
|
|
|
3
|
Menghafal DoaBirrul Walidain
|
|
|
|
|
|
4
|
Menghafal Doa Mau Belajar
|
|
|
|
|
|
5
|
Melafalkan haditst tentang akhlaq
|
|
|
|
|
|
Jumlah Nilai
|
|
|
|
|
|
Pedoman penskoran :
•
5 = sangat baik
•
4 = baik
•
3 = cukup
•
2 = kurang
Dosen pengampu
Syarnubi, M.Pd.I
NIP...............
|
Palembang, Desember 2018
Mahasiswa PAI
Ismiyanti
NIM: 1652100118
|
[1] Azhar Arsyad, Bahaa Arab dan Metode Penajarannya, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010),
hal. 19
[2]Muh
Misdar, Abdullah Idi, M. Isnaini, Mardeli, Hulhijrah, dan Syarnubi, Proses Pembelajaran di Program Studi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang
, Tadrib, 2017, Vol. III, No.1, hlm. 54
[3] Pratiwi Sartika Sari, Pengaruh Teknik
Pembelajaran dan Motivasi…hlm. 53-54
Jurnal Edukasi
Kultura 54
[4]
Ibid
[5] Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hlm. 2
Tadrib, 2018, Vol. IV, No.1, hlm. 7-8
[7]
Roestiya, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2008), hal.5
[8]
Roestiya, Strategi Belajar... hal.6
[10] Saiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain, strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006) ,hal.12
[11]Sobrry
sutikno, Pupuh
Fathurahman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung Reflika Aditama,
2010), hal.42
[17] Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran aktif (Teori dan Asasmen), (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2012), hal.42
[18]
Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran
aktif.... hal.43
[19]
Warsono, Hariyanto, Pembelajaran aktif...halm.44
No comments:
Post a Comment