Tuesday, December 25, 2018

Pola Pembelajaran PAI di MAdrasah


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara guru (pendidik) dan murid (peserta didik). Kualitas hubungan antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagian besar ditentukan oleh pribadi pendidik dalam kegiatan mengajarnya (teaching) dan peserta didik dalam belajar (learning). Hubungan tersebut mempengaruhi kesediaan peserta didik untuk melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, bila terjadi hubungan yang positif antara pendidik dan peserta didik, hal ini akan berdampak pada peserta didik untuk secara bersungguh-sungguh berinteraksi dalam kegiatan pemebelajaran tersebut.[1]
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki melalui proses pembelajaran (school is building or institutional for teaching and learning). Prasarana, sarana, media, dan sumber belajar merupakan fasilitas yang membantu dan mendorong peserta didik dalam pembelajaran guna memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Belajar adalah proses yang harus dilakukan oleh peserta didik dan ditandai oleh adanya perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi, indikasi seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar, pada diri seorang pelajar akan terjadi perubahan pada ketiga ranah tersebut. Tingkat ketercapaian tersebut sangat ditentukan oleh kualitas hubungan antara pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.



B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pola pembelajaran?
2.      Jelaskan macam-macam pola pembelajaran?
3.      Bagaimana pembelajaran PAI di Madrasah dan pola yang digunakan serta hasil observasi di MA Al-Fatah Palembang?
C.    Tujuan Pembahasan
1.      Memahami pengertian pola pembelajaran
2.      Memahami dan menjelaskan macam-macam pola pembelajaran
3.      Mengetahui pembelajaran PAI di Madrasah dan pola yang digunakan serta hasil observasi di MA Al-Fatah Palembang.
D.    Manfaat Penulisan
1.      Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan secara teoritis mengenai pola pembelajaran PAI di Madrasah
2.      Sebagai bahan informasi dan bahan kajian dasar untuk pembaca











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pola Pembelajaran
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola bisa disebut juga dengan metode. Pola juga dimaknai sebagai sistem cara kerja.[2] Seorang guru harus memperhatikan dasar-dasar metode, sebab itu sarana atau jalan untuk mencapai tujuan pendidikan.[3]
Belajar adalah proses perubahan perilaku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar juga berarti suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.[4]
Belajar adalah aktivitas untuk menerima, menggapai dan menganalisa bahan-bahan yang dipelajari. Belajar adalah proses yang dilalui untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dalam lingkungan.[5]
Pembelajaran secara sederhana adalah bagaimana membelajarkan peserta didik, yaitu upaya guru untuk mengorganisir dan mengkondisikan suatu situasi tertentu sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.[6]
Pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar, proses belajar mengajar, atau kegiatan belajar mengajar.[7] Menurut undang undang sistem pendidikan nasional pembelajaran diartikan sebagai pola interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8]
Jadi dapat disimpulkan bahwa pola pembelajaran ialah suatu metode atau cara yang dilakukan seorang pendidik dalam mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B.     Macam-Macam Pola Pembelajaran
Barry Morris mengklasifikasikan empat pola pembelajaran yang digambarkan dalam bentuk sebagai berikut:[9]
1.      Pola pembelajaran tradisional, pola pengajaran dalam bentuk tatap muka antara guru dan peserta didik. Dimana guru merupakan satu-satunya sumber belajar.
2.      Pola pembelajaran yang dibantu media, pada pola pembelajaran ini guru sudah dibantu oleh berbagai bahan pembelajaran yang disebut alat peraga dalam menjelaskan dan meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak. Munculnya media pengajaran merupakan sumber belajar lain selain guru. Dalam pola ini, guru masih tetap memegang peranan menentukan dalam mengontrol kegiatan belajar mengajar dikelas, nemun tidak mutlak 100% karena sudah didukung oleh sumber belajar lain, yaitu media.
3.      Pola pembelajaran yang memanfaatkan media, pola pengajaran model ini guru dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai sumber belajar. Jadi peserta didik dapat memperoleh informasi dari berbagai media sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, kehadiran guru berfungsi untuk melakukan kontrol terhadap disiplin dan minat belajar. Sumber belajar yang berbentuk media akan mengontrol penyajian materi pelajaran.
4.      Pola pembelajaran bermedia, dimana guru tidak berperan langsung, akan tetapi pendekatan media saja. Dengan demikian, kehadiran guru dapat digantikan oleh media dengan mempersiapkan bahan pengajaran secara sistematis dan terprogram dalam bentuk modul atau paket belajar yang telah dipersiapkan oleh para ahli media dan guru.
Pola pembelajaran tersebut memberikan gambaran bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan media pembelajaran, baik software maupun hardware, akan membawa perubahan bergesernya peranan guru sebagai penyampai pesan. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar, dalam kegiatan pembelajaran siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai media dan sumber belajar, baik itu dari majalah, siaran radio, televisi, maupun internet. Pada masa sekarang ini atau dimasa yang akan datang, peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi ia harus mulai berperan sebagai director of learning, yaitu sebagai pengelola belajar yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa melalui pemanfaatan dan optimalisasi berbagai sumber belajar. Bahkan, bukan tidak mungkin dimasa yang akan datang peran media sebagai sumber informasi utama dalam kegiatan pembelajaran (pola pembelajaran bermedia), seperti halnya penerapan pembelajaran berbasis computer, disini peran guru hanya sebagai fasilitator belajar saja.
C.    Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah dan Pola yang Digunakan serta Hasil Observasi di MA Al-Fatah Palembang.
1.      Pembelajaran PAI di Madrasah
Pendidikan Agama di Madrasah adalah lebih khusus dari pada di sekolah umum, karena Pendidikan Agama Islam di Madrasah di bagi menjadi empat mata pelajaran yaitu Fiqih, Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Madrasah sendiri merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang mulai muncul pada akhir abad ke-4 Hijriah. Madrasah adalah hasil evolusi dari masjid sebagai lembaga pendidikan dan khan sebagai tempat tinggal peserta didik.[10]
Kembali pada pokok inti yaitu pembelajaran PAI, kemampuan dasar yang harus dimilki peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran PAI, yaitu:
a.       Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui fungsi dan hikmahnya serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak peserta didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal.
b.      Dapat membaca, menulis, dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an serta mengetahui hokum bacaannya dan mampu mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
c.       Mampu beribadah dengan baik sesuai tuntunan syariat Islam, baik ibadah wajib maupun sunat.
d.      Dapat meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, para sahabat, tabi’in, serta mampu mengambil hikmah dari sejarah perkembangan Islam untuk kepentingan hidup sehari-hari masa kini dan masa depan.
e.       Mampu mengamalkan system muamalah islam dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.[11]
2.      Pola Pembelajaran di Madrasah
Adapun pola atau metode pembelajaran yang digunakan atau diterapkan oleh Madrasah ialah sebagai berikut:
a.      Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi  lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian. Kelemahannya adalah bahwa siswa cenderung pasif, pengaturan kecepatan secara klasikal ditentukan oleh pengajar.[12]
b.      Metode tanya jawab adalah cara belajar mengajar yang diterapkan guru dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab. Tujuan bertanya jawab adalah mengecek penguasaan siswa atas fakta dan materi yang telah diajarkan, sementara diskusi untuk melatih anak menghubungkan fakta dan konsep dalam membahas masalah yang lebih kompleks.[13]
c.       Metode diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan sasaran atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagi alternative pemecahan atas suatu masalah. [14]
d.      Metode cerita adalah cara menyampaikan sesuatu atau memberikan penjelasan secara lisan. Bercerita dapat untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat.[15]
e.       Metode demonstrasi adalah kegiatan pembelajaran diarahkan agar anak didik melakukan kegiatan melihat, mendengar, dan meniru apa yang didemonstrasikan guru. Dalam praktik pembelajaran yang dirancang guru agar anak mampu menunjukkan, menjelaskan, mengerjakan suatu objek pembelajaran yang sedang dilakukan.[16]
f.       Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan oleh guru. Dengan metode pemberian tugas akan melatih anak didik agar bertanggung jawab, disiplin, jujur, percaya diri, dan kerja sama.[17]
g.      Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana anak didik diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.[18]
h.      Metode latihan keterampilan (drill) adalah suatu metode mengajar dimana siswa diajak ketempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dan sebagainya.[19]
i.        Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.[20]
3.      Hasil Observasi Pola Pembelajaran PAI di Madrasah Aliyah Al-Fatah Palembang
Madrasah Aliyah Al-Fatah Palembang terletak di Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikri 3,5 Komp. UIN Raden Fatah Palembang. Tahun berdiri Madrasah pada tanggal 04 Agustus 2001.
Kedudukan guru dalam proses belajar mengajar sangat penting dan menentukan. Guru adalah sebagai pengelola, fasilitator, moderator, motivator dan evaluator. Sebagaimana hasil observasi mengenai pola pembelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang. Bersama ibu Siti Nurul Atiqoh, beliau mengampu mata pelajaran Qur’an Hadits. Mengenai pola atau metode pembelajaran beliau menggunakan metode bervariasi dalam mengajar menyesuaikan dengan materi yang diajarkan. Dengan metode yang berubah-ubah agar anak didik tidak bosan. Seperti misalnya saat itu hafalan yang digunakan adalah metode latihan keterampilan. Beliau juga menggunakan media untuk menayangkan video pembelajaran.
Dalam pelajaran Qur’an Hadits ini anak didik diharapkan bisa membaca Qur’an dan hadits dengan baik dan benar (sesuai ilmu tajwid), hafal surah dan hadits tertentu, mengartikan dan mampu memahami isi kandungan dari Qur’an dan Hadits.
Dengan demikian dalam proses pembelajaran ini beliau mengatakan telah menerapkan beberapa metode yang disesuaikan dengan materi. Seperti metode praktik, latihan keterampilan (drill), demonstrasi, ceramah, tanya jawab, resitasi.




 (Foto saat melakukan observasi)

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola bisa disebut juga dengan metode.
Pola pembelajaran menurut Barry Morris ada 4, yaitu: pola pembelajaran tradisional, yang dibantu media, memanfaatkan media dan bermedia. Adapun pola pembelajaran di Madrasah menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, cerita, latihan keterampilan (drill), demonstrasi, pemberian tugas, resitasi.
Sebagaimana hasil observasi mengenai pola pembelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang dalam menggunakan metode bervariasi dalam mengajar menyesuaikan dengan materi yang diajarkan. Dengan metode yang berubah-ubah.

B.     Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, dengan sangat menyadari di dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan agar dalam penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.









DAFTAR PUSTAKA
          Abdurahmansyah, Ismail Sukardi, Nyanyu Soraya, Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang Angkatan 2014 Dalam Mata Kuliah Bahasa Arab, Tadrib, 2017, Vol. III, No. 1
          Ahmad Sholeh, Pramono dan Suratno, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Siswa Kelas 2 tmo Smk Texmaco Semarang pada Mata Diklat Servise Engine dan Komponen-Komponennya, Jurnal PTM, 2009, Vol. 9, No. 2
Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Basri, Hasan,. 2012. “ Kapita Selekta Pendidikan”, Pustaka Setia : Jakarta.
Djamas, Nurhayati,. 2009. “Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca kemerdekaan”, (Rajawali Pers: Jakarta: Rawajali.
Hasibuan dan moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hendyat Soetopo. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah Malang.
Johni, Dimyati. 2016. Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Prenadamedia Group.
Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Logis – Matematika terhadap Hasil Belajar, Tadrib, 2016, Vol. 2, No. 1
Ma’mur Asmani, Jamal . 2011. 7 Tips Aplikasi Pakem. Jogjakarta: Diva Pers
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Sukardi, Ismail. 2011. Model dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang: Tunas Gemilang
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Suyono dkk. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


[1] Drs. Johni Dimyati, Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hlm. 2.
[2] Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 885.
[3] Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Logis – Matematika terhadap Hasil Belajar, Tadrib, 2016, Vol. 2, No. 1, hlm. 2.
[4] Suyono dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 9.
[5] Abdurahmansyah, Ismail Sukardi, Nyanyu Soraya, Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang Angkatan 2014 Dalam Mata Kuliah Bahasa Arab, Tadrib, 2017, Vol III, No. 1, hlm. 3.
[6] Ahmad Sholeh, Pramono dan Suratno, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Siswa Kelas 2 tmo Smk Texmaco Semarang pada Mata Diklat Servise Engine dan Komponen-Komponennya, Jurnal PTM, 2009, Vol. 9, No. 2, hlm. 58.  
[7] Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 18-19.
[8] Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar..., hlm. 19.
[9] Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 134-135.
[10] Drs. Hasan Basri, M.Ag., “ Kapita Selekta Pendidikan”, (Pustaka Setia : Jakarta, 2012), hlm. 34.
[11] Dr. Nurhayati Djamas, M.A., “Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan”, (Rajawali Pers: Jakarta, 2009), hlm. 142.
[12] J.J. Hasibuan dan moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 13.
[13] Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran, Universitas Muhammadiyah Malang,2005), hlm. 154.
[14] Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips Aplikasi Pakem, (Jogjakarta: Diva Pers, 2011), hlm. 37.
[15] Drs. Johni Dimyati, Pembelajaran Terpadu..., hlm. 89.
[16] Drs. Johni Dimyati, Pembelajaran Terpadu..., hlm. 90.
[17] Drs. Johni Dimyati, Pembelajaran Terpadu..., hlm. 90-91.
[18] Dr. Ismail Sukardi, Model dan Metode Pembelajaran Modern, (Palembang: Tunas Gemilang Press, 2011). hlm. 27.
[19] Dr. Ismail Sukardi, Model dan Metode Pembelajaran Modern..., hlm. 29.
[20] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). hlm. 91.

No comments:

Post a Comment

Langkah-langkah Pengembangan Metode Pembelajaran PAI

Langkah-langkah Pengembangan Metode Pembelajaran PAI      Disusun oleh Laili Hernita         (1652100137)               ...