BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses
pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara guru (pendidik) dan murid
(peserta didik). Kualitas hubungan antara pendidik dan peserta didik dalam
proses pembelajaran sebagian besar ditentukan oleh pribadi pendidik dalam
kegiatan mengajarnya (teaching) dan
peserta didik dalam belajar (learning).
Hubungan tersebut mempengaruhi kesediaan peserta didik untuk melibatkan diri
dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, bila terjadi hubungan yang positif antara
pendidik dan peserta didik, hal ini akan berdampak pada peserta didik untuk
secara bersungguh-sungguh berinteraksi dalam kegiatan pemebelajaran tersebut.[1]
Sekolah
adalah lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membantu peserta didik
dalam mengembangkan potensi yang dimiliki melalui proses pembelajaran (school is building or institutional for
teaching and learning). Prasarana, sarana, media, dan sumber belajar
merupakan fasilitas yang membantu dan mendorong peserta didik dalam
pembelajaran guna memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Belajar
adalah proses yang harus dilakukan oleh peserta didik dan ditandai oleh adanya
perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi, indikasi
seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar, pada diri seorang pelajar akan
terjadi perubahan pada ketiga ranah tersebut. Tingkat ketercapaian tersebut
sangat ditentukan oleh kualitas hubungan antara pendidik dan peserta didik
dalam proses belajar mengajar.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian pola pembelajaran?
2. Jelaskan
macam-macam pola pembelajaran?
3. Bagaimana
pembelajaran PAI di Madrasah dan pola yang digunakan serta hasil
observasi di MA Al-Fatah Palembang?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Memahami
pengertian pola pembelajaran
2. Memahami
dan menjelaskan macam-macam pola pembelajaran
3. Mengetahui
pembelajaran PAI di Madrasah dan pola yang digunakan serta hasil
observasi di MA Al-Fatah Palembang.
D.
Manfaat
Penulisan
1. Untuk
memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan secara teoritis mengenai pola
pembelajaran PAI di Madrasah
2. Sebagai
bahan informasi dan bahan kajian dasar untuk pembaca
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pola
Pembelajaran
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar.
Pola bisa disebut juga dengan metode. Pola juga dimaknai sebagai sistem
cara kerja.[2]
Seorang guru harus memperhatikan dasar-dasar metode, sebab itu sarana atau
jalan untuk mencapai tujuan pendidikan.[3]
Belajar adalah proses perubahan perilaku
individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Belajar juga
berarti suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian.[4]
Belajar
adalah aktivitas untuk menerima, menggapai dan menganalisa bahan-bahan yang
dipelajari. Belajar adalah proses yang dilalui untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dalam
lingkungan.[5]
Pembelajaran secara sederhana adalah bagaimana membelajarkan peserta didik,
yaitu upaya guru untuk mengorganisir dan mengkondisikan suatu situasi tertentu
sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.[6]
Pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar, proses
belajar mengajar, atau kegiatan belajar mengajar.[7]
Menurut undang undang sistem pendidikan nasional pembelajaran diartikan sebagai
pola interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8]
Jadi dapat disimpulkan bahwa pola pembelajaran ialah suatu metode atau cara
yang dilakukan seorang pendidik dalam mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B. Macam-Macam Pola Pembelajaran
Barry Morris mengklasifikasikan empat pola pembelajaran yang digambarkan
dalam bentuk sebagai berikut:[9]
1. Pola pembelajaran tradisional, pola
pengajaran dalam bentuk tatap muka antara guru dan peserta didik. Dimana guru merupakan
satu-satunya sumber belajar.
2. Pola pembelajaran yang dibantu media, pada pola
pembelajaran ini guru sudah dibantu oleh berbagai bahan pembelajaran yang disebut
alat peraga dalam menjelaskan dan meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak.
Munculnya media pengajaran merupakan sumber belajar lain selain guru. Dalam
pola ini, guru masih tetap memegang peranan menentukan dalam mengontrol
kegiatan belajar mengajar dikelas, nemun tidak mutlak 100% karena sudah
didukung oleh sumber belajar lain, yaitu media.
3. Pola pembelajaran yang memanfaatkan
media, pola pengajaran model ini guru dapat memanfaatkan berbagai media
pembelajaran sebagai sumber belajar. Jadi peserta didik dapat memperoleh
informasi dari berbagai media sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, kehadiran
guru berfungsi untuk melakukan kontrol terhadap disiplin dan minat belajar.
Sumber belajar yang berbentuk media akan mengontrol penyajian materi pelajaran.
4. Pola pembelajaran bermedia, dimana guru
tidak berperan langsung, akan tetapi pendekatan media saja. Dengan demikian,
kehadiran guru dapat digantikan oleh media dengan mempersiapkan bahan
pengajaran secara sistematis dan terprogram dalam bentuk modul atau paket
belajar yang telah dipersiapkan oleh para ahli media dan guru.
Pola pembelajaran tersebut memberikan gambaran bahwa
seiring dengan pesatnya perkembangan media pembelajaran, baik software maupun
hardware, akan membawa perubahan bergesernya peranan guru sebagai penyampai
pesan. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar, dalam
kegiatan pembelajaran siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai media dan
sumber belajar, baik itu dari majalah, siaran radio, televisi, maupun internet.
Pada masa sekarang ini atau dimasa yang akan datang, peran guru tidak hanya
sebagai pengajar, tetapi ia harus mulai berperan sebagai director of learning,
yaitu sebagai pengelola belajar yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa
melalui pemanfaatan dan optimalisasi berbagai sumber belajar. Bahkan, bukan
tidak mungkin dimasa yang akan datang peran media sebagai sumber informasi
utama dalam kegiatan pembelajaran (pola pembelajaran bermedia), seperti halnya
penerapan pembelajaran berbasis computer, disini peran guru hanya sebagai
fasilitator belajar saja.
C.
Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di Madrasah dan Pola yang Digunakan serta Hasil
Observasi di MA Al-Fatah Palembang.
1. Pembelajaran PAI di Madrasah
Pendidikan Agama di Madrasah adalah lebih khusus dari pada di
sekolah umum, karena Pendidikan Agama Islam di Madrasah di bagi menjadi empat
mata pelajaran yaitu Fiqih, Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, dan Sejarah
Kebudayaan Islam. Madrasah sendiri merupakan salah satu lembaga pendidikan
Islam yang mulai muncul pada akhir abad ke-4 Hijriah. Madrasah adalah hasil
evolusi dari masjid sebagai lembaga pendidikan dan khan sebagai tempat tinggal
peserta didik.[10]
Kembali pada pokok inti yaitu pembelajaran PAI, kemampuan dasar
yang harus dimilki peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran PAI,
yaitu:
a.
Beriman
kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui fungsi dan
hikmahnya serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak peserta didik dalam
dimensi vertikal maupun horizontal.
b.
Dapat
membaca, menulis, dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an serta mengetahui hokum
bacaannya dan mampu mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Mampu
beribadah dengan baik sesuai tuntunan syariat Islam, baik ibadah wajib maupun
sunat.
d.
Dapat
meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, para sahabat, tabi’in,
serta mampu mengambil hikmah dari sejarah perkembangan Islam untuk kepentingan
hidup sehari-hari masa kini dan masa depan.
e.
Mampu
mengamalkan system muamalah islam dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.[11]
2.
Pola Pembelajaran di Madrasah
Adapun pola atau metode pembelajaran yang digunakan atau
diterapkan oleh Madrasah ialah sebagai berikut:
a.
Metode
ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan
komunikasi lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan
penyampaian informasi dan pengertian. Kelemahannya adalah bahwa siswa cenderung
pasif, pengaturan kecepatan secara klasikal ditentukan oleh pengajar.[12]
b.
Metode
tanya jawab adalah cara belajar mengajar yang
diterapkan guru dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab,
atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab. Tujuan bertanya jawab adalah
mengecek penguasaan siswa atas fakta dan materi yang telah diajarkan, sementara
diskusi untuk melatih anak menghubungkan fakta dan konsep dalam membahas
masalah yang lebih kompleks.[13]
c.
Metode
diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi
secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan sasaran atau sasaran
yang sudah tertentu melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan
pendapat, atau pemecahan masalah. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa
(kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagi alternative
pemecahan atas suatu masalah. [14]
d.
Metode cerita adalah cara menyampaikan
sesuatu atau memberikan penjelasan secara lisan. Bercerita dapat untuk
menyampaikan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat.[15]
e.
Metode demonstrasi adalah kegiatan
pembelajaran diarahkan agar anak didik melakukan kegiatan melihat, mendengar,
dan meniru apa yang didemonstrasikan guru. Dalam praktik pembelajaran yang
dirancang guru agar anak mampu menunjukkan, menjelaskan, mengerjakan suatu
objek pembelajaran yang sedang dilakukan.[16]
f.
Metode pemberian tugas merupakan
salah satu metode mengajar yang dapat digunakan oleh guru. Dengan metode
pemberian tugas akan melatih anak didik agar bertanggung jawab, disiplin,
jujur, percaya diri, dan kerja sama.[17]
g.
Metode resitasi adalah suatu metode
mengajar dimana anak didik diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.[18]
h.
Metode latihan keterampilan (drill) adalah suatu metode
mengajar dimana siswa diajak ketempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat,
apa manfaatnya, dan sebagainya.[19]
i.
Metode
problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam Problem
Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari
data sampai kepada menarik kesimpulan.[20]
3.
Hasil Observasi Pola Pembelajaran PAI di Madrasah Aliyah Al-Fatah
Palembang
Madrasah
Aliyah Al-Fatah Palembang terletak di Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikri 3,5
Komp. UIN Raden Fatah Palembang. Tahun berdiri Madrasah pada tanggal 04 Agustus
2001.
Kedudukan
guru dalam proses belajar mengajar sangat penting dan menentukan. Guru adalah
sebagai pengelola, fasilitator, moderator, motivator dan evaluator. Sebagaimana
hasil observasi mengenai pola pembelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang. Bersama
ibu Siti Nurul Atiqoh, beliau mengampu mata pelajaran Qur’an Hadits. Mengenai
pola atau metode pembelajaran beliau menggunakan metode bervariasi dalam
mengajar menyesuaikan dengan materi yang diajarkan. Dengan metode yang
berubah-ubah agar anak didik tidak bosan. Seperti misalnya saat itu hafalan
yang digunakan adalah metode latihan keterampilan. Beliau juga menggunakan
media untuk menayangkan video pembelajaran.
Dalam
pelajaran Qur’an Hadits ini anak didik diharapkan bisa membaca Qur’an dan
hadits dengan baik dan benar (sesuai ilmu tajwid), hafal surah dan hadits
tertentu, mengartikan dan mampu memahami isi kandungan dari Qur’an dan Hadits.


BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola bisa
disebut juga dengan metode.
Pola
pembelajaran menurut Barry Morris ada 4, yaitu: pola pembelajaran tradisional,
yang dibantu media, memanfaatkan media dan bermedia. Adapun pola pembelajaran
di Madrasah menggunakan metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, cerita, latihan keterampilan (drill),
demonstrasi, pemberian tugas, resitasi.
Sebagaimana hasil observasi mengenai pola pembelajaran PAI di MA
Al-Fatah Palembang dalam menggunakan metode bervariasi dalam mengajar
menyesuaikan dengan materi yang diajarkan. Dengan metode yang berubah-ubah.
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, dengan sangat menyadari di dalam
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan agar dalam
penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahmansyah, Ismail Sukardi, Nyanyu
Soraya, Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang Angkatan 2014 Dalam Mata
Kuliah Bahasa Arab, Tadrib, 2017, Vol. III, No. 1
Ahmad
Sholeh, Pramono dan Suratno,
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Siswa Kelas 2 tmo Smk Texmaco
Semarang pada Mata Diklat Servise Engine dan Komponen-Komponennya, Jurnal
PTM, 2009, Vol. 9, No. 2
Bahri
Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Basri,
Hasan,. 2012. “ Kapita Selekta
Pendidikan”, Pustaka Setia : Jakarta.
Djamas,
Nurhayati,. 2009. “Dinamika Pendidikan
Islam di Indonesia Pasca kemerdekaan”, (Rajawali Pers: Jakarta: Rawajali.
Hasibuan
dan moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hendyat
Soetopo. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah Malang.
Johni, Dimyati. 2016. Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Prenadamedia Group.
Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis
Kecerdasan Logis – Matematika terhadap Hasil Belajar, Tadrib, 2016, Vol. 2,
No. 1
Ma’mur Asmani, Jamal . 2011. 7
Tips Aplikasi Pakem. Jogjakarta: Diva Pers
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Sukardi,
Ismail. 2011. Model dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang: Tunas
Gemilang
Susanto,
Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran Di
Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Suyono dkk. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
[1] Drs. Johni Dimyati, Pembelajaran Terpadu, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), hlm. 2.
[2] Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 885.
[3] Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis
Kecerdasan Logis – Matematika terhadap Hasil Belajar, Tadrib, 2016, Vol. 2,
No. 1, hlm. 2.
[4] Suyono dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 9.
[5] Abdurahmansyah, Ismail Sukardi,
Nyanyu Soraya, Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang Angkatan 2014 Dalam Mata
Kuliah Bahasa Arab, Tadrib, 2017, Vol III, No. 1, hlm. 3.
[6] Ahmad Sholeh, Pramono dan Suratno, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Siswa
Kelas 2 tmo Smk Texmaco Semarang pada Mata Diklat Servise Engine dan
Komponen-Komponennya, Jurnal PTM, 2009, Vol. 9, No. 2, hlm. 58.
[7] Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah
Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 18-19.
[9]
Rusman, Model-model
Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2013), hlm. 134-135.
[10] Drs. Hasan Basri, M.Ag., “ Kapita Selekta Pendidikan”, (Pustaka
Setia : Jakarta, 2012), hlm. 34.
[11] Dr. Nurhayati Djamas, M.A., “Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia
Pascakemerdekaan”, (Rajawali Pers: Jakarta, 2009), hlm. 142.
[12]
J.J. Hasibuan
dan moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
hlm. 13.
[14] Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips
Aplikasi Pakem, (Jogjakarta: Diva Pers, 2011), hlm. 37.
[15] Drs. Johni Dimyati, Pembelajaran Terpadu..., hlm. 89.
[16] Drs. Johni Dimyati, Pembelajaran Terpadu..., hlm. 90.
[18] Dr. Ismail Sukardi, Model dan
Metode Pembelajaran Modern, (Palembang: Tunas Gemilang Press, 2011). hlm.
27.
[20] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).
hlm. 91.
No comments:
Post a Comment